
Melalui 1Yoh 5: 5-11 Yohanes menyapa umatnya: “Saudara-saudara, siapakah yang mengalahkan dunia, selain dari dia yang percaya, bahwa Yesus adalah Anak Allah? Inilah Dia yang telah datang dengan air dan darah, yaitu Yesus Kristus, bukan saja dengan air, tetapi dengan air dan dengan darah.
Dan Rohlah yang memberi kesaksian, karena Roh adalah kebenaran. Ada tiga yang memberi kesaksian: Roh dan air dan darah dan ketiganya adalah satu. Kita menerima kesaksian manusia, tetapi kesaksian Allah lebih kuat, sebab demikianlah kesaksian yang diberikan Allah tentang Anak-Nya.
Barangsiapa percaya kepada Anak Allah, ia mempunyai kesaksian itu di dalam dirinya; barangsiapa tidak percaya kepada Allah, ia membuat Dia menjadi pendusta, karena ia tidak percaya akan kesaksian yang diberikan Allah tentang Anak-Nya.
Dan inilah kesaksian itu: Allah telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita dan hidup itu ada di dalam Anak-Nya. Barangsiapa memiliki Anak, ia memiliki hidup; barangsiapa tidak memiliki Anak, ia tidak memiliki hidup. Semuanya itu kutuliskan kepada kamu, supaya kamu yang percaya kepada nama Anak Allah, tahu, bahwa kamu memiliki hidup yang kekal.
Markus dalam injilnya (Mrk 1: 7-11) mewartakan ketika banyak orang datang kepada Yohanes, Ia menjelaskan: “Sesudah aku akan datang Ia yang lebih berkuasa dari padaku; membungkuk dan membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak. Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus.”
Pada waktu itu datanglah Yesus dari Nazaret di tanah Galilea, dan Ia dibaptis di sungai Yordan oleh Yohanes. Pada saat Ia keluar dari air, Ia melihat langit terkoyak, dan Roh seperti burung merpati turun ke atas-Nya. Lalu terdengarlah suara dari sorga: “Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mu lah Aku berkenan.”
Hikmah yang dapat kita petik:
Satu, melalui St. Yohanes ditegaskan bahwa orang yang percaya kepada Kristus, telah mengalahkan dunia (= pelbagai kekuatan yang ada di dunia).
Kalau demikian, kepercayaan itu merupakan ikatan/tautan yang amat kuat antara orang itu dengan Pribadi Kristus. Dia “melekat erat dan berada dalam kesatuan dengan Kristus”. Maka, hendaknya kita yang telah percaya kepada Kristus berusaha agar ikatan itu tetap terpelihara dengan baik.
Dua, Yohanes Pembaptis dengan amat jelas mengatakan bahwa sesudah dia, akan datang Yesus yang lebih berkuasa dan berwenang daripada diri-Nya.
Dia memberi teladan bahwa antara dia dan Yesus tidak ada pertentangan dan perselisihan. Hendaknya kita pun memberi kesaksian bahwa antara kita dan sesama tidak ada persaingan dan permusuhan. Yang ada adalah kerukunan dan damai sejahtera serta bersama-sama berjuang agar menjadi orang yang berkenan kepada-Nya dan sesama. Amin.
Mgr Nico Adi MSC