Renungan Harian 24 November 2023

Hari ini kita memperingati para martir dari Vietnam. Tahun 1820-1840 pada masa pemerintahan Kaisar Minh Mang terjadi penganiayaan terhadap para pengikut Kristus. Ada 117 orang yang mati sebagai martir: 96 orang Vietnam, 11 orang Spanyol dan 10 orang Perancis. Mereka yang dibunuh itu 8 orang uskup, 50 imam dan 59 awam. Andreas Dung-Lac salah seorang martir tersebut adalah imam projo Vietnam.

Melalui Gal 2: 19-20 Paulus menyapa umatnya: “Saudara-saudara, aku telah mati oleh hukum Taurat untuk hukum Taurat, supaya aku hidup untuk Allah. Aku telah disalibkan dengan Kristus. Meski demikian, aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku.

Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.

Matius dalam injilnya (Mat 28: 16-20) mewartakan: “Sebelas murid itu berangkat ke Galilea, ke bukit yang telah ditunjukkan Yesus kepada mereka. Ketika melihat Dia mereka menyembah-Nya, tetapi beberapa orang ragu-ragu.

Yesus mendekati mereka dan berkata: “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.”

Hikmah yang dapat kita petik:

Satu, yang digelari martir di Vietnam oleh Paus Yohanes Paulus II berjumlah 117 orang. Mereka itu 8 uskup, 50 imam dan 59 kaum awam.

Menjadi jelas bahwa kaum awam pun bisa menjadi orang kudus. Maka kaum awam hendaknya bangga akan hal itu dan tergugah untuk berusaha hidup dalam kekudusan.

Dua, para murid diutus Yesus untuk menjadikan semua bangsa sebagai murid-Nya. Untuk maksud itu, Dia menyertai mereka sampai akhir zaman.

Penyertaan Tuhan bisa dialami setiap orang dalam wujud kehadiran orangtua, sanak saudara, guru, teman sekolah dan sebagainya. Mari kita bsrsyukur atas penyertaan Tuhan itu. Amin.

Mgr Nico Adi MSC

Bagikan:

Recommended For You

About the Author: redinspirasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *