Renungan Harian 2 November 2023

Hari ini kita mendoakan saudara-saudara kita yang telah meninggal dan masih berjuang di api penyucian agar kelak mendapat hidup bahagia dan kekal di surga. Kita percaya bahwa kita, mereka yang di api penyucian dan para kudus, terikat tali persaudaraan karena iman kepada Kristus.

Peringatan arwah orang beriman ini juga memberikan penghiburan kepada keluarga yang berduka, dan menguatkan iman mereka.

Dalam 2Mak 12: 43-46 dikisahkan: “Setelah menguburkan bala tentara yang gugur, Yudas, mengumpulkan uang dari tengah-tengah pasukan. Lebih kurang dua ribu dirham perak dikirimkannya ke Yerusalem untuk mempersembahkan korban penghapus dosa.

Ini sungguh suatu perbuatan yang sangat baik dan tepat, karena Yudas memikirkan kebangkitan. Jika tidak menaruh harapan bahwa orang-orang yang gugur itu akan bangkit, niscaya percuma dan hampalah mendoakan orang-orang mati.

Lagi pula Yudas ingat bahwa tersedialah pahala yang amat indah bagi sekalian orang yang meninggal dengan saleh. Ini sungguh suatu pikiran yang mursid dan saleh.

Maka disuruhnyalah mengadakan korban penebus salah untuk semua orang yang sudah mati itu, supaya mereka dilepaskan dari dosa mereka.

Melalui 1Kor 15: 20-24a.25-28 Paulus menyapa umatnya: “Saudara-saudara, Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal. Sama seperti maut datang karena satu orang manusia, demikian juga kebangkitan orang mati datang karena satu orang manusia.

Sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus.

Tiap-tiap orang menurut urutannya: Kristus sebagai buah sulung; sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya pada waktu kedatangan-Nya. Lalu tiba kesudahannya, yaitu bilamana Ia menyerahkan Kerajaan kepada Allah Bapa.

Yohanes dalam injilnya (Yoh 6: 37-40) mewartakan sabda Yesus: “Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang. Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku.

Dan Inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman. Inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman.”

Hikmah yang dapat kita petik:

Satu, kita semua tahu dan menyadari bahwa pada suatu hari kita akan mati (= meninggalkan semuanya yang ada di dunia ini), sendirian, dan dengan satu tujuan yaitu menghadap Tuhan, memohon kepada-Nya agar diperkenankan hidup bersama Dia di surga.

Syaratnya melakukan perbuatan yang baik dan benar sesuai dengan semua yang diteladankan kepada kita oleh pendahulu kita yang nama-namanya, misalnya Yudas Makabe, para nabi, dan terutama Yesus Penebus. Semoga kita tidak terlambat dalam berbuat baik.

Dua, Bapa surgawi menghendaki agar semua yang diberikan kepada Yesus (= mengimani dan mengikuti Dia) tidak ada yang hilang.

Semoga kita memutuskan untuk mengikuti Dia (Jalan, Kebenaran, dan Kehidupan) dengan setia, dan tidak berpaling ke “pemandu-pemandu yang lain”, karena mereka pun belum tentu maauk surga. Amin.

Mgr Nico Adi MSC

Bagikan:

Recommended For You

About the Author: redinspirasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *