Tanggal 4 Oktober 2023, Paus Fransiskus mengeluarkan Seruan Apostolik “Laudate Deum” (LD) (Pujilah Tuhan), Seruan Apostolik Paus Fransiskus Kepada Semua Orang Yang Berkehendak Baik Atas Krisis Perubahan Iklim. Seruan apostolik ini dikeluarkan setelah 8 tahun sebelumnya Paus Fransiskus menerbitkan ensiklik “Laudato Si’”. Paus melalui dua dokumen tersebut mengajak warga dunia untuk memerhatikan bumi rumah kita bersama. Paus merasa perlu mengeluarkan dokumen lanjutan tersebut karena memandang warga dunia belum secara serius dan konsisten melakukan tindakan-tindakan konkret menyelamatkan bumi. Dampak perubahan iklim sudah terasa nyata dan berakibat buruk bagi kehidupan.
Demikian Paus Fransiskus menulis. “Delapan tahun telah berlalu sejak saya menerbitkan Ensiklik Laudato Si’, ketika saya ingin berbagi dengan Anda semua, saudara-saudari di planet kita yang menderita ini, suatu keprihatinan saya yang tulus terhadap pemeliharaan rumah kita bersama. Namun, seiring berjalannya waktu, saya menyadari bahwa tanggapan kita belumlah memadai, sementara dunia tempat kita hidup sedang menuju keruntuhan dan mungkin mendekati titik puncaknya.” (LD 2).
Menanggapi hal itu, Gereja Santa Theresia Bongsari Semarang melalui Tim Pelayanan Keutuhan Ciptaan, menyelenggarakan ibadat dan pemberkatan flora dan fauna di halaman Susteran Penyelenggara Ilahi, 7 Oktober 2023.
Kegiatan ini sebenarnya digelar secara rutin tiap tahun dengan mengajak umat dan pemerhati flora-fauna untuk berdoa bagi ciptaan-ciptaan Tuhan yang terwujud pada hewan dan tumbuhan seturut teladan Santo Fransiskus Asisi.
Hari itu, sedikitnya ada 125 anjing-kucing, kelinci, kura-kura berusia 25 tahun, ayam, burung dibawa umat untuk dimintakan berkat pastor. Pastor Paroki Santa Theresia Bongsari, Romo Eduardus Didik Chahyono SJ, memimpin ibadat pemberkatan flora dan fauna serta berkeliling memercikkan air suci. Umat mengikuti ibadat ini dengan sangat antusias. Bahkan umat hadir dari berbagai tempat. Ada yang berasal dari Jakarta dan Demak.
Romo Didik SJ berharap, cinta dan perhatian kita pada hewan dan tumbuhan pada gilirannya mendorong kita untuk sayang dan memerhatikan kondisi bumi rumah kita bersama. “Cinta dan perhatian kita pada hewan dan tumbuhan yang kita sayangi harapannya juga mendorong kita untuk sayang dan memperhatikan kondisi bumi rumah kita bersama. Kita perlu mengelolanya secara bijak dan mengubah gaya hidup kita agar selaras dengan upaya penyelamatan bumi. Cinta pada hewan dan tumbuhan mendorong kita untuk hidup harmoni bersama ciptaan Tuhan yang lain dan tidak merusak bumi,” ungkapnya.
Pada kesempatan itu, penyelenggara juga memberikan layanan pemeriksaan hewan dan pemberian vaksin rabies gratis melalui Tim Klinik Griya Satwa Lestari. Peserta juga mendapat edukasi memperlakukan anjing dengan baik dari pemilik Samson. Umat yang hadir juga disuguhi penampilan tim K-9 dari Polda Jateng.
Di Semarang, pemberkatan satwa dan tanaman juga di adakan di Gereja Katedral Santa Perawan Maria Ratu Rosario Semarang pada 7 Oktober 2023 dan Gereja Hati Kudus Yesus Tanah Mas pada 8 Oktober 2023.
Pastor Paroki Katedral Santa Perawan Maria Ratu Rosario Semarang, Romo Herman Yoseph Singgih Sutoro, Pr kepada INSPIRASI mengatakan pemberkatan satwa dilakukan sebagai wujud perhatian atau cinta kepada sesama makhluk ciptaan Tuhan. “Itu ciptaan Tuhan yang kita hormati, dalam artian ya kita menghargai ciptaan Tuhan seperti itu. Bagaimanapun satwa termasuk juga tanaman itu kan makhluk-makhluk ciptaan Tuhan. Kita mohon berkat Tuhan pula untuk mereka,” ungkapnya. Menurutnya, semangat ini seperti yang dihidupi Santo Fransiskus Asisi yang menempatkan alam ciptaan sebagai keluarga dan saudara-saudari.
Romo Herman berharap, umat bisa membangun relasi yang baik dengan alam ciptaan, termasuk dengan hewan peliharaan mereka. “Mari kita sebagai manusia, sebagai yang dipanggil oleh Tuhan untuk memelihara, menguasai alam semesta ini, menguasai dalam arti untuk memelihara, untuk membangun harmoni, ya mari kita jaga itu semua. Bukan hanya untuk peliharaan, tetapi juga seluruh alam ciptaan Tuhan,” katanya berharap.