HARI MINGGU BIASA XII
25 Juni 2023
Bacaan I : Yer 20: 10-13
Bacaan II : Rm 5: 12-15
Bacaan Injil : Mat 10: 26-33
Teguh mengandalkan Tuhan di tengah tantangan
Bulan-bulan ini, sampai awal tahun depan, negeri kita disibukkan dengan pemilu dan pemilihan presiden. Partai-partai politik sudah mengajukan calon-calon mereka. Dan kemudian apa yang terjadi, calon-calon tersebut dipoles sedemikian rupa dalam pemberitaan seolah-olah pribadi tanpa cacat. Namun juga digaraplah berita-berita hoaks untuk menjatuhkan musuh. Orang yang lurus dan baik bisa diserang dengan pemberitaan negatif, terus menerus dari berbagai sudut sampai kita tergiring untuk meyakini itu sebagai kebenaran. Sementara orang yang sesungguhnya jahat dengan track record jelek bisa dipermak seolah-olah dia adalah pahlawan yang layak untuk dipilih. Maka hati-hati dan waspadalah menyaring berita.
Sangatlah tidak mudah situasi yang dihadapi Nabi Yeremia ketika itu. Ia sendiri menerima panggilan dari Allah untuk menjadi seorang nabi. Seorang nabi menyuarakan kebenaran, mengkritik ketidakadilan, mengecam kemunafikan, menyatakan janji-janji Allah bagi mereka yang setia kepada-Nya. Namun kebenaran itu membisingkan telinga mereka yang hidup dalam kegelapan: mengambil keuntungan dengan menindas orang kecil, memperkaya diri sendiri dengan korupsi, berambisi memperoleh kekuasaan dengan menghalalkan segala cara. Maka, mereka terus mencari cara untuk menyalahkan Yeremia dan membunuhnya. Bukan hanya menyebarkan opini palsu, bahkan mereka terang-terangan ingin berkonfrontasi secara fisik dengan Yeremia. “Barangkali ia membiarkan dirinya dibujuk, sehingga kita dapat mengalahkan dia dan dapat melakukan pembalasan kita terhadap dia” (Yer 20:10).
Menghadapi berita hoaks akan dirinya, dan ancaman bagi hidupnya, Yeremia tidak menyerah. Ia tetap lurus hati menjadi pembawa firman kebenaran. Ia memilih untuk terus menjadi nabi dengan mempercayakan hidup dan perutusannya pada Tuhan. “Tetapi Tuhan menyertai aku seperti pahlawan yang gagah… Ya Tuhan semesta alam, yang menguji orang benar, yang melihat batin dan hati, biarlah aku melihat pembalasan-Mu terhadap mereka, sebab kepada-Mu lah kuserahkan perkaraku” (Yer 20: 11-12).
Di tengah-tengah dunia yang seringkali menyudutkan Gereja, kita tidak boleh menyerah. Sekalipun sering mengalami kesulitan, tetaplah menebarkan kebaikan, mewartakan kebenaran, memperkenalkan Allah kepada setiap pribadi, sebagaimana yang dipesankan hari ini. “Dan janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka”(Mat 10: 28).
Romo Agus Suryana Gunadi, Pr