HARI RAYA TRITUNGGAL MAHAKUDUS
04 Juni 2023
Bacaan I : Kel 34: 4b. 6. 8-9
Bacaan II : 2Kor 13:11-13
Bacaan Injil : Yoh 3: 16-18
Pengalaman akan Allah yang hangat
Perhatikanlah dengan seksama apa yang kita dapatkan dari bacaan pertama yang diambil dari kitab Keluaran. “Jika aku telah mendapat kasih karunia di hadapan-Mu ya Tuhan, berjalanlah kiranya Tuhan di tengah-tengah kami. Sekalipun bangsa ini suatu bangsa yang tegar tengkuk, tetapi ampunilah kesalahan dan dosa kami. Ambillah kami menjadi milik-Mu” (Kel 34: 9). Itulah dialog antara Musa dengan Tuhan. Apa yang terbersit dalam benak saya membaca itu? Suatu relasi yang sangat dekat antara manusia dan Tuhan. Bahkan Tuhan digambarkan dengan sangat terang sebagai sosok yang bisa diajak berkomunikasi dan menampakkan diri. Face to face.
Pengalaman Allah yang adalah Roh namun begitu dekat sehingga bahkan bangsa Israel merumuskan lebih detil sebagai sosok bapa yang bijaksana, dapat menjadi inspirasi bagi hidup kita dalam menjalin komunikasi dengan Allah yang sama. Itulah sesungguhnya yang telah hidup lama dalam kebudayaan kita di negeri timur ini. Di antaranya adalah berkomunikasi dengan arwah atau roh yang ada di alam baka. Bukankah ketika kita jenguk kubur untuk berdoa atau memberikan sesaji/bunga itu juga menggambarkan relasi hangat antara kita dengan mereka di alam baka?
Injil menampilkan Allah yang mewujud dalam kehadiran Yesus di tengah dunia. Dia menjadi sosok manusia yang penuh peduli kepada sesama, yang tidak berjarak dengan orang-orang biasa, yang membela hak-hak si miskin dan si papa. Lahir dari keluarga sederhana, yang hidup bersama masyarakat di kampung, menjadikan setiap pribadi adalah sahabat. Itulah pula ketika kini kita mengenalnya sebagai Mesias Juru Selamat, Anak Allah yang menjelma menjadi manusia, Tuhan yang merelakan diri sengsara, wafat dan bangkit untuk keselamatan umat manusia, kita berani menyebutnya langsung dengan nama-Nya: Ya Yesusku…., Yesus yang baik…., Yesus sahabatku…. Padahal Dia-lah Allah Putera.
Pengalaman Allah yang esa namun kita kenal sebagai sosok bapa, sahabat, dan roh yang menyertai kita itulah yang melahirkan rumusan Satu Allah Tiga Pribadi, atau Allah Tritunggal. Mari kita imani dengan penuh syukur.
Romo F.X. Agus Suryana Gunadi, Pr