Hari ini kita memperingati 1 orang kudus yaitu St. Filipus Neri. Beliau adalah seorang imam yang lahir di Florence, Italia tahun 1515.
Pada umur 22 tahun dia hidup di antara para gelandangan, penganggur dan kaum muda di Roma di bawah perlindungan Bunda Maria. Sesudah ditahbiskan sebagai imam, dia meningkatkan pelayanan bagi mereka.
Ia dapat membaca batin orang dan meramalkan masa depan mereka, serta menyembuhkan orang-orang sakit. Ia senantiasa memberikan semangat dan sukacita kepada umatnya. Ia meninggal tahun 1595 dan dihormati sebagai rasul kota Roma.
Dalam Filp 4: 4-9 Paulus menyapa umatnya: “Saudara-saudara, bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah! Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat!
Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.
Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, yang mulia, yg adil, yang suci, yang manis, yang sedap didengar, yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.
Dan apa yang telah kamu pelajari dan yang telah kamu terima, dan yang telah kamu dengar dan yang telah kamu lihat padaku, lakukanlah itu. Maka Allah sumber damai sejahtera akan menyertai kamu.
Yohanes dalam injilnya (Yoh 17: 20-26) mewartakan doa Yesus kepada Bapa-Nya: “Bapa yang kudus, bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka. Semoga mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.
Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu.
Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku.
Ya Bapa, Aku mau supaya, di manapun Aku berada, mereka juga berada bersama-sama dengan Aku, mereka yang telah Engkau berikan kepada-Ku, agar mereka memandang kemuliaan-Ku yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab Engkau telah mengasihi Aku sebelum dunia dijadikan.
Ya Bapa yang adil, memang dunia tidak mengenal Engkau, tetapi Aku mengenal Engkau, dan mereka ini tahu, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.
Aku telah memberitahukan nama-Mu kepada mereka dan Aku akan memberitahukannya, supaya kasih yang Engkau berikan kepada-Ku ada di dalam mereka dan Aku di dalam mereka.”
Hikmah yang dapat kita petik:
Satu, Filipus Neri menjadi orang kudus dengan cara melayani dengan setia dan penuh kasih, para gelandangan, penganggur dan kaum muda.
Orang-orang yang sering dianggap “sampah/pengganggu/merepotkan” ternyata menjadi alat Tuhan untuk menyucikan hidup seseorang.
Hendaknya kita meneladan orang kudus itu sehingga “bersahabat/mau melayani orang-orang yang tersingkir atau tidak beruntung” dengan rela hati.
Dua, Yesus dalam doa-Nya menyatakan: “Aku telah memberitahukan nama-Mu kepada mereka”.
Dia tidak takut/tidak cemas bahwa nama Bapa-Nya akan dihina, ditolak, atau dibiarkan saja, karena semuanya itu tidak akan menurunkan/tidak mengurangi kemuliaan Allah. Allah tetap mulia dan agung meskipun manusia merasa telah merendahkan atau menyingkirkan Engkau.
Pemberitahuan itu justru dilakukan agar manusia mau hidup dan tinggal bersama Allah yang agung dan mulia.
Semoga kita sepanjang hidup ini terus-menerus berusaha untuk menerima anugerah itu dengan gembira. Amin.
Mgr Nico Adi MSC