Hari ini ditetapkan oleh pimpinan gereja sebagai Hari Orang Sakit Sedunia. Tentu ada tujuan mulia sehingga ditetapkan 1 hari khusus, yaitu: pertama, memberi perhatian kepada mereka yang sakit, lewat kunjungan, doa dan bantuan lainnya agar mereka cepat sembuh. Dua, mendorong mereka dan memberikan pencerahan bahwa sakit adalah waktu yang baik untuk istirahat dan pemulihan kondisi. Tiga, mendorong mereka untuk menyatukan kesakitan itu dengan penderitaan Kristus dan sebagai silih atas dosa pribadi dan dosa orang lain. Dan, empat, mendorong diri sendiri dan orang lain untuk hidup sehat dan menjaga kesehatan.
Dalam Kej 3: 9-24 dikisahkan: “Ketika itu, TUHAN Allah memanggil manusia itu dan bertanya: “Di manakah engkau?” Ia menjawab: “Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi.” Firman-Nya: “Siapakah yang memberitahukan kepadamu, bahwa engkau telanjang? Apakah engkau makan buah pohon, yang Kularang engkau makan itu?” Manusia itu menjawab: “Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi buah dari pohon itu kepadaku, maka kumakan.”
Kemudian bertanyalah TUHAN Allah kepada perempuan itu: “Apakah yang telah kauperbuat ini?” Jawab perempuan itu: “Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan.” Lalu berfirmanlah TUHAN Allah kepada ular itu: “Karena engkau berbuat demikian, terkutuklah engkau di antara segala ternak dan di antara segala binatang hutan.
Dengan perutmulah engkau akan menjalar dan debu tanahlah akan kaumakan seumur hidupmu. Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya.”
Firman-Nya kepada perempuan itu: “Susah payahmu waktu mengandung akan Kubuat sangat banyak; dengan kesakitan engkau akan melahirkan anakmu; namun engkau akan berahi kepada suamimu dan ia akan berkuasa atasmu.”
Lalu firman-Nya kepada manusia itu: “Karena engkau mendengarkan perkataan isterimu dan memakan buah dari pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan buah itu, maka terkutuklah tanah karena engkau.
Dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu: semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu. Dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu.”
Manusia itu memberi nama Hawa kepada isterinya, sebab dialah yang menjadi ibu semua yang hidup. Dan TUHAN Allah membuat pakaian dari kulit binatang untuk manusia dan untuk isterinya itu, lalu mengenakannya kepada mereka.
Berfirmanlah TUHAN Allah: “Sesungguhnya manusia itu telah menjadi seperti salah satu dari Kita, tahu tentang yang baik dan yang jahat; maka sekarang jangan sampai ia mengulurkan tangannya dan mengambil pula buah dari pohon kehidupan itu dan memakannya, sehingga ia hidup untuk selama-lamanya.”
Lalu TUHAN Allah mengusir dia dari taman Eden supaya ia mengusahakan tanah dari mana ia diambil. Ia menghalau manusia itu dan di sebelah timur taman Eden ditempatkanNyalah beberapa kerub dengan pedang yang bernyala-nyala dan menyambar-nyambar, untuk menjaga jalan ke pohon kehidupan.
Markus dalam injilnya (Mrk 8: 1-10) mewartakan: “Pada waktu itu orang banyak yang besar jumlahnya mengikuti Yesus. Karena mereka tidak mempunyai makanan, Yesus memanggil para murid-Nya dan berkata: “Hati-Ku tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak ini. Sudah tiga hari mereka mengikuti Aku dan mereka tidak mempunyai makanan. Dan jika mereka Kusuruh pulang ke rumahnya dengan lapar, mereka akan rebah di jalan, sebab ada yang datang dari jauh.”
Para murid-Nya menjawab: “Bagaimana di tempat yang sunyi ini orang dapat memberi mereka roti sampai kenyang?” Yesus bertanya: “Berapa roti ada padamu?” Jawab mereka: “Tujuh.” Lalu Ia menyuruh orang banyak itu duduk di tanah.
Sesudah itu Ia mengambil tujuh roti itu, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada para murid-Nya untuk dibagi-bagikan, dan mereka memberikannya kepada orang banyak.
Mereka juga mempunyai beberapa ikan, dan sesudah mengucap berkat atasnya, Ia menyuruh supaya ikan itu juga dibagi-bagikan. Dan mereka makan sampai kenyang. Lalu, orang mengumpulkan potongan-potongan roti yang sisa, sebanyak tujuh bakul. Mereka itu ada kira-kira empat ribu orang.
Lalu Yesus menyuruh mereka pulang. Ia segera naik ke perahu dengan para murid-Nya dan bertolak ke daerah Dalmanuta.
Hikmah yang dapat kita penting:
Satu, ditetapkannya Hari Orang Sakit Sedunia, harapan sesungguhnya adalah setiap orang digugah untuk melakukan pola hidup sehat (= makan makanan yang bergizi dan secukupnya, berolah raga dan istirahat cukup pula) serta menjaga kesehatan mental dan rohani.
Diharapkan dengan hidup sehat, kita mengalami kebahagiaan, dan dapat bekerja/melayani sesama dengan baik dan lancar.
Dua, banyak sekali orang mengikuti Yesus, karena pelbagai alasan. Yesus makin hari makin populer dan dicari-cari, namun hal itu tidak membuat Dia sombong atau lupa diri. Dia malah prihatin kepada mereka sebab mereka bagaikan domba-domba yang tak bergembala.
Hendaknya kita ketika populer, punya jabatan dan uang, tetap rendah hati dan mau terlibat dalam kehidupan bersama umat dan masyarakat. Amin.
Mgr Nico Adi MSC