Kepengurusan Pemuda Katolik Komisariat Cabang (Komcab) Kabupaten Klaten periode 2022-2025 resmi dilantik pada hari Minggu 11 September 2022, di Balai Mandala Gereja Katolik Santa Perawan Maria Bunda Kristus Wedi, Klaten, Jawa Tengah.
Ketua Pemuda Katolik Komisariat Cabang Klaten, Yohanes Eko Priyo Wibowo dalam sambutan pertamanya mengatakan, Pemuda Katolik harus bisa berkarya di luar altar. Tidak cukup hanya di sekitar altar, meskipun beberapa jajaran kepengurusannya adalah bagian dari aktivitas seputar altar. “Di antara kita kepengurusan ini ada yang jadi prodiakon, ada yang ketua lingkungan, saya sendiri Pengurus Dewan Pastoral Paroki. Jadi aktivitas di seputar altar tetap lanjut, namun kita ditantang untuk juga mulai berani merambah “pasar”, demi kesejahteraan masyarakat bersama,” ujar pria yang sehari-hari berprofesi sebagai perawat di RS Bethesda Yogyakarta membuka sambutannya.
Sambil mengenang 2 peristiwa penting 11 September, yaitu saat serangan terorisme menghancurkan gedung WTC di Amerika Serikat dan Hari lahir Radio Republik Indonesia (RRI), Mas Eko, demikian dia biasa disapa, menggelorakan semangat melawan intoleransi dan terorisme.
“Terorisme itu nyata ada, Kawan-kawan. Tindakan-tindakan intoleransi adalah pintu masuknya. Maka, mari kita lawan dengan terus mengembangkan tradisi toleransi di tengah-tengah masyarakat. Bersamaan dengan kita memperingati lari lahir RRI, hari ini, di hari pelantikan kita, kita dipanggil untuk menebarkan kabar baik, seperti halnya dulu RRI menjadi corong kabar kemerdekaan negara kita Indonesia,” katanya dengan penuh semangat.
Wakil Bupati Kabupaten Klaten, H. Yoga Hardaya, S.H., M.H., selaku Pemerintah Daerah, melalui sambutannya, menyampaikan, pemerintah daerah Klaten menanti kontribusi dan keterlibatan penuh pemuda-pemuda di Klaten untuk turut membangun Klaten, tak terkecuali Pemuda Katolik. “Tema Konsolidasi Organisasi, Bergerak dan Berkontribusi yang digunakan sebagai spirit acara pelantikan ini, hendaknya mewujud nyata dalam aktivitas gerakan selanjutnya. Mas Eko dan kawan-kawan pengurus yang barusan dilantik punya beban tanggung jawab itu,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia memaparkan berbagai program pemerintah daerah yang membutuhkan dukungan, terutama dari kaum muda. Salah satunya, tentang program pencegahan stunting, Pemuda Katolik Komcab Klaten diajak untuk turut melakukan sosialisasi dan menjadi pelopor agar kaum muda sungguh telah mempersiapkan segalanya sebelum proses pernikahan, sehingga gizi bagi calon bayi yang akan menjadi generasi penerus telah lebih dahulu dipersiapkan bagi para perempuan muda, calon ibu. “Terlambat kita, kalau baru berfikir gizinya bagi si bayi. Gizi baik harus sejak ibunya, kemudian saat di dalam kandungan sehingga ASI-nya juga berkualitas. Di situlah pencegahan stunting dikatakan berhasil,” paparnya.
Ia juga menyampaikan harapannya agar Pemuda Katolik Komcab Klaten ikut berkontribusi dalam Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), yang di Klaten adalah satu-satunya di Indonesia yang telah hadir sampai ke tingkat desa.
Selain dihadiri oleh Wakil Bupati Kabupaten Klaten, pelantikan pengurus juga dihadiri oleh Kepala Disdukcapil Kabupaten Klaten, Sunarno; Ketua DPC ISKA Klaten, Ig. Suprih Sudrajat; Penyelenggara Katolik Kantor Kemenag Klaten, A. Didik Deniarto; perwakilan DPC WKRI Klaten, dan Ormas Kepemudaan lainnya.
Prosesi pelantikan Pengurus berlangsung khidmat dan tertib yang dimulai dengan pembukaan, pembacaan Surat Keputusan Pengesahan Susunan Pengurus Pemuda Katolik Komisariat Cabang Kabupaten Klaten Periode 2022-2025, Prosesi Pelantikan oleh Ketua Komda Jawa Tengah, Berkat Perutusan dan Percikan Air Suci yang diterimakan dari Romo B. Edy Wiyanto, Pr.
Romo B. Edy Wiyanto, Pr dalam kesempatan itu memberikan peneguhan kepada pengurus yang baru saja dilantik. Dalam pesannya, ia menyampaikan agar Pemuda Katolik Komcab Kabupaten Klaten bergerak, berkontribusi dan berdaya dampak bagi masyarakat sekitar dengan kualitas, bukan sekadar mengejar kuantitas jumlah anggota. “Buat saya, 10 orang saja cukup bila itu benar bergerak dan kontribusinya dapat dirasakan nyata bagi masyarakat. Daripada 100 pemuda terdaftar secara administratif sebagai anggota Pemuda Katolik tapi nggak ngapa-ngapain,” pesannya.
Ia pun mengajak Pemuda Katolik untuk terus bekerja sama dan memupus sektarianisme. “Semangat sektarian harus dipupus dan kita harus mengembangkan semangat kerja sama dengan ormas-ormas kepemudaan lainnya, termasuk WKRI dan ISKA, serta dengan pemerintah daerah dan lembaga lainnya. Semangat hidup dalam toleransi harus terus dijalankan,” lanjut Romo yang melayani di Paroki St. Yusuf Pekerja, Gondang.
Sebelumnya, Ketua Pemuda Katolik Komda Jawa Tengah, Paramita Hanna, dalam sambutannya mengingatkan bahwa Klaten merupakan etalase politik Katolik di Jawa Tengah ini. “Mari menjalankan politik kemasyarakatan yang bermartabat sesuai dengan iman Gereja Katolik, yang adalah memperjuangkan kepada mereka yang lemah, miskin dan tersingkir,” pesannya.
Perempuan pertama yang menjadi Ketua Pemuda Katolik di Komda Jawa Tengah ini pun mengajak kaum muda di Klaten untuk melek digital. Zaman telah bergeser. Kecakapan digital adalah prasyarat untuk mampu berdaya saing dan bertransformasi dalam kontribusi bagi masyarakat. “Pro Bono Publico adalah goal pergerakan sebagai turunan dari semangat perjuangan kita, Pro Ecclesia Et Patria,” ujarnya, sekaligus “kulonuwun” dan memohon dukungan kepada Pemda Klaten bahwa pada tanggal 24-25 September 2022 kelak, Komda Jawa Tengah akan menyelenggarakan Rakerda di Panti Semedi, Klaten, dengan mengusung topik “Petra Digital” yang akan dihadiri langsung oleh Dirjen Aptika Kominfo dan Pengurus Pusat Pemuda Katolik.
Pada kesempatan itu, Pemuda Katolik Komisariat Cabang Klaten juga mengenalkan SATRIYA yang memiliki kepanjangan Satuan Teritorial dan Pelayanan. SATRIYA nantinya diharapkan berkembang dan menjadi barisan anak muda Katolik yang tangguh, bergerak dan berkontribusi dalam segala hal. “Semacam Banser-nya PK, lah,” seloroh Mas Eko.