Hikmah yang dapat kita petik:
Satu, dalam penglihatan Daniel, dikisahkan bahwa diberikan kepada “Anak Manusia” itu kemuliaan dan kekuasaan sebagai raja, dan orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa mengabdi kepada-Nya”.
Anak Manusia itu (= Yesus) sejak awal mula menerima kekuasaan dan kemuliaan sebagai raja. Kekuasaan dan kerajaannya tidak akan musnah.
Kalau demikian, hendaknya kita tidak ragu-ragu untuk mempercayakan diri dan hidup kita kepada-Nya, dan bukan kepada orang-orang tertentu/orang pintar/dukun yang kekuatan dan jabatannya hanya untuk sementara.
Dua, dikisahkan bahwa Yesus membawa Petrus, Yohanes dan Yakobus, lalu naik ke atas gunung untuk berdoa. Ketika sedang berdoa, rupa wajah-Nya berubah dan pakaian-Nya menjadi putih berkilau-kilauan. Dan tampaklah Musa dan Elia. Lalu, terdengarlah suara dari dalam awan itu: “Inilah Anak-Ku yang Kupilih, dengarkanlah Dia.”
Siapakah Yesus itu? Dia adalah Pribadi yang hendak memperkenalkan diri-Nya, kepada 3 org murid-Nya: 1) Ia adalah Pendoa. 2) Dia kenal dan bersatu dengan para utusan Allah, 3) Dia adalah Anak Allah terkasih yang patut didengarkan dan dijadikan dasar keselamatan.
Kalau Yesus berkenan memperkenalkan diri-Nya dan kehormatan yang diterima dari Bapa-Nya, kita pun digugah untuk “menampakkan siapa kita ini” kepada komunitas/keluarga/lembaga di mana kita berada, dan bukan sebagai pribadi yang misterius (= sulit dipahami). Amin.
Mgr Nico Adi MSC
