Hikmah yang dapat kita petik:
Satu, Nahum bernubuat: “Lihatlah! Di atas gunung-gunung berjalan orang yang membawa berita, yang mengabarkan berita damai sejahtera. Rayakanlah hari rayamu, hai Yehuda, bayarlah nazarmu! Sebab tidak akan datang lagi orang dursila menyerang engkau.”
Nubuat itu menyatakan dengan jelas bahwa penderitaan umat Israel sudah (hampir) berakhir, karena Allah telah melepaskan mereka dari beban berat itu. Mereka diajak Allah sendiri untuk merayakan kemenangan itu. Maka hendaknya hidup kita diwarnai dan didasari rasa syukur.
Dua, pertanyaan sederhana ini telah menjadi bahan permenungan manusia sepanjang zaman: “Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?
Benar bahwa barang-barang duniawi amat membantu untuk hidup lebih efektif, melegakan setelah mendapatkan hasilnya dan mengenyangkan perut. Di sisi lain benda-benda itu tidak bisa memberikan jaminan untuk kehidupan kekal.
Maka, hendaknya kita gunakan semua yang ada pada kita, agar kebersamaan kita kualitasnya terjamin, ketepatan waktunya bisa terpenuhi dan kehidupan menjadi lebih baik bagi diri sendiri dan sesama. Amin.
Mgr Nico Adi MSC
