
Hikmah yang dapat kita petik:
Satu, dikisahkan beginilah firman TUHAN: “Penyakitmu sangat payah, lukamu tidak tersembuhkan!
Tuhan tentu prihatin dan sedih melihat situasi dan kedosaan umat-Nya. Maka Dia berupaya untuk menolong dan menyelamatkan mereka: “Sesungguhnya, Aku akan memulihkan keadaan kemah-kemah Yakub, dan akan mengasihani tempat-tempat tinggalnya”.
Kalau Allah sudah lebih dulu mengasihi dan berkorban untuk kehidupan dan keselamatan kita. Maka, kita pun hendaknya berbuat demikian.
Dua, orang-orang yang di dalam perahu, menyembah Yesus dan berseru: “Sesungguhnya, Engkaulah Anak Allah”.
Mereka telah melihat mukjizat yang dikerjakan Yesus lalu percaya. Semoga kita makin yakin dan percaya bahwa meski tidak mengalami secara langsung, hidup kita, tangan, dan semua yang kita miliki telah dipakai Tuhan untuk menghadirkan rahmat-Nya kepada sesama. Amin.
Mgr Nico Adi MSC