
Hikmah yang dapat kita petik:
Satu, dikisahkan umat Israel menyesali perbuatannya dengan menegaskan: “Kami tidak akan berkata lagi: Ya, allah kami kepada buatan tangan kami. Maka, Allah menjawab: “Aku akan memulihkan mereka dari penyelewengan, dan mengasihi mereka dengan sukarela, sebab murka-Ku telah surut dari mereka.”
Seberat apa pun dosa umat-Nya (= kita ) Tuhan tetap rela mengampuni mereka (= kita). Meski demikian, bukan berarti kita lantas boleh atau bisa semau-maunya dan menyepelekan Dia.
Dua, Yesus bersabda: “Bila mereka menganiaya kamu di kota yang satu, larilah ke kota yang lain; karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sebelum kamu selesai mengunjungi kota-kota Israel, Anak Manusia sudah datang”.
Betapa besar kasih Allah kepada para utusan-Nya dan betapa rapi rencana-Nya sehingga semuanya telah tersiapkan dengan amat teratur.
Hendaknya kita sebagai anak-anak-Nya hidup dan bekerja dengan terencana dan teratur sebagai tanda bahwa kita bekerja sesuai dengan kehendak Allah. Amin.
Mgr Nico Adi MSC