
HARI MINGGU BIASA XIV
03 Juli 2022
Bacaan I : Yes 66: 10 – 14c
Bacaan II : Gal 6: 14 – 18
Bacaan Injil : Luk 10: 1-12. 17-20
Tuaian banyak, pekerja sedikit
Ketika harus memberikan kesaksian tentang panggilan, saya selalu mengawali dengan kasih Allah yang saya alami dalam hidup saya. Maka, saya akan menguraikan pengalaman akan Allah yang sangat mengasihi saya. Setelah saya menceritakan peristiwa hidup tentang ‘Gusti ora sare’, Allah yang memelihara, Allah yang memilih, Allah yang memanggil, Allah yang mengutus, kemudian saya meminta yang hadir juga untuk bercerita tentang pengalamannya akan Allah yang mengasihi. Inilah sesi yang sangat menggembirakan, juga bagi para hadirin atau peserta yang hadir dalam kesaksian tersebut. Rupa-rupanya, beriman teguh itu juga berpangkal dari pengalaman akan Allah yang mengasihi. Sesi ini biasanya saya akhiri dengan teriakan bersama: Saya sangat dicintai oleh Tuhan.
Pengalaman dicintai sangatlah penting dalam kehidupan. Seorang kanak-kanak akan bertumbuh dalam optimisme dan keriangan jika ia mengalami kasih orang tua yang melimpah. Bangsa Israel menjadi bangsa yang bangga akan keberadaan mereka di tengah bangsa lain karena pengalaman akan Allah yang memihak mereka. Kepercayaan ini bertumbuh sejak ribuan tahun yang lalu sampai hari ini. “Sebab beginilah Firman Tuhan: Sesungguhnya, Aku mengalirkan kepadanya keselamatan seperti sungai, dan kekayaan bangsa-bangsa seperti batang air yang membanjir; kamu akan menyusu, akan digendong, akan dibelai-belai di pangkuan. Seperti seseorang yang dihibur ibunya, demikianlah Aku ini akan menghibur kamu; kamu akan dihibur di Yerusalem”. (Yes 66: 12-13). Gambaran tentang Allah yang sangat menyayangi mereka itu terlukis dalam relasi orang tua memperlakukan anak. Itulah gambaran kehangatan kasih yang pasti membekas dalam setiap pribadi Israel sehingga mereka bertumbuh menjadi pribadi yang percaya diri.
Pengalaman akan Allah yang sangat mengasihi, memanggil mereka untuk mewujudkan hidup sebagai ucapan syukur kepada Allah, sebagaimana seorang anak berterimakasih kepada orang tua yang mencintai mereka. Para murid berkobar dalam pewartaan dan kesaksian ketika Yesus mengajak mereka untuk terlibat dalam terwujudnya Kerajaan Allah. “Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu” (Luk 10: 2). Kasih Allah yang kita rasakan berlimpah dalam hidup kita, mengantar kita pada jawaban ‘Ya’ pada panggilan untuk membawa kemuliaan Allah di tengah dunia kita masing-masing.
Romo Agus Suryanan Gunadi, Pr