Hikmah yang dapat kita petik:
Satu, dikisahkan bahwa raja memberi perintah kepada imam Hilkia, dan orang-orang kepercayaannya: “Pergilah, mintalah petunjuk TUHAN tentang perkataan kitab yang ditemukan ini, sebab murka TUHAN bernyala-nyala terhadap kita, karena nenek moyang kita telah membuat pelanggaran berat”.
Betapa besar kepekaan dan kerendahan hati sang raja (= pemimpin) sehingga atas nama rakyatnya segera menyerukan pertobatan. Dia begitu peduli pada nasib rakyatnya, karena dia takut akan Tuhan.
Semoga kita mempunyai pemimpin (provinsial, supda, piko, ketua, koordinator, pastor paroki, presiden, gubernur, bupati, pemimpin lembaga) bukan hanya yang baik dan aktif, setia dan peduli, tetapi yang takut akan Tuhan juga. Dia membawa orang-orangnya kepada Allah agar mendapatkan keselamatan.
Dua, disabdakan Yesus: “Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri? Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik.
Pada umumnya memang demikian, namun Tuhan dengan kekuasaan dan kebesaran-Nya dapat “menghadirkan orang baik/orang berkualitas, bahkan orang suci dari keluarga/masyarakat yang tidak beres (kacau). Bagi Allah, tidak ada yang mustahil. Amin.
Mgr Nico Adi MSC
