Hikmah yang dapat kita petik:
Satu, dinubuatkan bahwa TUHAN Allahmu ada di antaramu sebagai pahlawan yang memberi kemenangan. Ia bergirang karena engkau dengan sukacita.
Nubuat adalah ramalan para nabi tentang apa yang akan terjadi. Dalam kutipan tersebut yang dinubuatkan adalah Tuhan Allah akan ada di tengah-tengah umat-Nya. Betapa bahagianya mereka, dan Tuhan juga bersukacita. Maka, sesuai dengan iman kita, di mana manusia mengusahakan kebahagiaan, di sana Tuhan hadir.
Dua, diwartakan bahwa Elisabeth berseru: “Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan.”
Seruan itu menunjukkan bahwa dirinya terberkati dan beroleh kasih karunia Allah. Dia bukan perempuan mandul. Maka, sungguh-sungguh dia mendapat peneguhan yang luar biasa sehingga anak yang di kandungannya pun turut bergembira.
Hendaknya dalam pertemuan/perjumpaan dengan sesama/sahabat/ayah-ibu, kita lebih sering memberikan peneguhan atau semangat dari pada mencela atau merendahkan.
Moga-moga dengan peneguhan itu akan muncul bukan hanya banyak hal yang baik dan berguna, tetapi juga akan lahir generasi yang handal, berintegritas dan beriman teguh. Kita menjadi perintis terhadap lahirnya generasi itu. Amin.
Mgr Nico Adi MSC
