Renungan Harian 22 Mei 2022

HARI MINGGU PASKAH VI

22 Mei 2022

 

Bacaan I          : Kis 15: 1-2. 22-29

Bacaan II        : Why 21: 10-14. 22-23

Bacaan Injil     : Yoh 14: 23-29

 

Di balik karya Gereja adalah Roh Kudus

Seorang teman menceritakan tentang pengalaman dibimbing Roh Kudus dalam mengambil keputusan pelik. Ia telah berpacaran selama 6 tahun. Keduanya tampak saling mencintai dan mereka menikmati relasi tersebut. Maka, dalam segala kepemilikan, keduanya sharing. Membeli rumah berdua, membeli mobil berdua, menabung berdua, ke mana-mana berdua. Bahkan akhirnya mereka memutuskan untuk bertunangan sewajarnya. Satu hal yang terus mengganjal adalah bahwa mereka berbeda kepercayaan. Dan persis, di ‘menit terakhir’, dua hari menjelang pertunangan, keduanya sepakat untuk tidak meneruskan hubungan. Mengagetkan tentu. Namun nyatanya kini mereka menyukuri apa yang telah mereka putuskan. Dan yang pihak Katolik hidupnya dipenuhi sukacita karena pengalaman dipimpin Roh Kudus.

Dalam hidup bersama sangatlah penting untuk melibatkan Allah dalam Roh-Nya. Keputusan bersama dalam keluarga, rencana-rencana bersama untuk sebuah persekutuan, pemilihan ketua dan pengurus, dan sebagainya. Kebiasaan menyertakan Roh Allah dalam setiap pengambilan keputusan, sudah ada sejak zaman para rasul. Masalah-masalah iman yang muncul, ditimbang dan diputuskan dalam doa. Demikianlah terjadi ketika Gereja Perdana menghadapi diskusi dan debat yang pelik. Di antaranya adalah masalah orang-orang bukan Yahudi yang ingin menjadi Pengikut Jalan Tuhan. Apakah mereka diwajibkan ‘menjadi Yahudi’ terlebih dahulu, dengan bersunat. Perdebatan panjang akhirnya mengantar para rasul dan penatua-penatua Yerusalem untuk mengadakan konsili. Dan ketika harus mengambil keputusan, mereka berdoa mohon terang Roh Kudus. “Sebab adalah keputusan Roh Kudus dan keputusan kami, supaya kepada kamu jangan ditanggungkan lebih banyak beban daripada yang perlu…” (Kis 15: 22).

Gereja bertumbuh menjadi besar dan menjadi komunitas terbesar di dunia. Di dalamnya ada banyak kepentingan yang menimbulkan konflik jika tidak dikelola dengan baik. Malah-malah bisa menjadi batu sandungan ketimbang jalan keselamatan. Untuk itulah Gereja selalu melibatkan Roh Kudus yaitu Allah sendiri dalam setiap langkahnya. Dan Gereja itu adalah kita, keluarga kita masing-masing, kelompok doa, paroki… Dalam kerapuhan dan mudah terjatuh dosa karena egoisme diri, kita memercayakan hidup pada Roh Kudus. “… tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam namaKu, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu” (Yoh 14: 26).

Romo F.X. Agus Suryana Gunadi, Pr

Bagikan:

Recommended For You

About the Author: redinspirasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *