Hikmah yang dapat kita petik:
Satu, rasul-rasul menyatakan dengan penuh keyakinan: “Yesus adalah Dia yang telah ditinggikan oleh Allah untuk menjadi Pemimpin dan Juruselamat, supaya Israel dapat bertobat dan menerima pengampunan dosa. Kami dan Roh Kudus adalah saksi dari segala sesuatu itu, yang dikaruniakan Allah kepada semua orang yang mentaati Dia.”
Para rasul dan Roh Kudus adalah saksi dari segala sesuatu yang dikaruniakan Allah kepada semua yang mentaati Dia. Artinya mereka berkehendak agar kita diselamatkan dalam Nama Yesus. Tidak ada orang yang dikecualikan. Maka, hendaknya kita menyambut kabar gembira itu dengan penuh semangat dan menghidupinya dengan damai.
Dua, Bunda Maria telah menerima kabar gembira itu, dan dengan tekun melaksanakannya. Sebagai ibu, dia ingin kita pun menerima dan mengamalkan amanat itu dengan tekun. Maka, kita pun dibela, didoakan dan dilindungi olehnya agar melakukan tugas dan peran kita masing-masing dengan setia dan kelak bersama dia di surga.
Tiga, diwartakan Yohanes: “Yesus maju ke depan, mengambil roti dan memberikannya kepada mereka”. Dalam perayaan ekaristi, Yesus mengambil roti (=Tubuh-Nya dalam rupa hosti) dan diberikan kepada kita. Semoga kebahagiaan kita makin mendalam, karena kita mendapat karunia besar: Tubuh Kristus sendiri.
Dia yang adalah Tuhan, kembali membaharui kurban-Nya, agar kita pun bersama Dia berani dan siap untuk membaharui kurban kita, semangat dan kualitas diri kita (pelayanan, pengabdian, bakti sosial, kerja sama di keluarga, gaya hidup dan pribadi kita, dan lain-lain). Amin.
Mgr Nico Adi MSC
