Hikmah yang dapat kita petik:
Satu, dikisahkan bahwa Paulus dan Yohanes dilarang untuk berbicara tentang Yesus di hadapan Mahkamah Agama. Atas hal itu, Petrus dan rasul-rasul itu menjawab: “Kita harus lebih taat kepada Allah daripada kepada manusia”.
Tidak ada kuasa manusia/langit mana pun yang bisa membelenggu atau membatalkan sabda, kekuatan dan rencana Allah.
Dua, dicatat Yohanes bahwa ada peristiwa yang begitu khusus yaitu kasih dan kepercayaan Bapa kepada Yesus (Anak-Nya), demikian juga sebaliknya. Hal itu diungkapkan dalam sabda ini: “Bapa mengasihi Anak dan telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya”. Itulah sebabnya, kuasa Allah Bapa bekerja secara penuh dalam diri Anak-Nya. Apa yang dikerjakan Anak, sama dengan apa yang dilakukan Bapa-Nya.
Kasih dan kepercayaan dari para murid kepada Yesus (Gembala mereka), memungkinkan mereka berkuasa untuk menghadirkan kuasa Kristus (= mukjizat, penyembuhan, dll).
Semoga pada sekarang pun, banyak orang karena kasih dan kepercayaan kepada Kristus, diperkenankan menghadirkan Dia dan kuasa penyembuhan-Nya. Amin.
Mgr Nico Adi MSC
