
Hikmah yang dapat kita petik:
Satu, disampaikan oleh Yesaya: “Dengarkanlah aku, hai pulau-pulau, perhatikanlah, hai bangsa-bangsa yang jauh!
TUHAN telah memanggil aku sejak dari kandungan telah menyebut namaku sejak dari perut ibuku. Ia berfirman kepadaku: “Engkau adalah hambaKu, Israel, dan olehmu Aku akan menyatakan keagunganKu. Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa supaya keselamatan yang dariKu sampai ke ujung bumi.”
Betapa murah hati-Nya Tuhan kepada bangsa-bangsa yang jauh, dan di pulau-pulau, sebagaimana Dia murah hati kepada Israel. Mereka dijadikan terang bagi bangsa-bangsa agar keselamatan-Nya sampai ke ujung bumi ( = dialami oleh bangsa-bangsa lain).
Kalau Tuhan bermurah hati kepada mereka, hendaknya kita pun murah hati dan membuka jalan bagi mereka, bukan menjadi penghalang rahmat atau perusak kehidupan.
Dua, dicatat oleh Yohanes: “Sesudah Yudas menerima roti itu, ia kerasukan Iblis. Maka Yesus berkata kepadanya: “Apa yang hendak kauperbuat, perbuatlah dengan segera.”
Di bagian lain, kata Petrus kepada Yesus “Tuhan, mengapa aku tidak dapat mengikuti Engkau sekarang? Aku akan memberikan nyawaku bagiMu!”
Ada 1 hal yang patut dicermati bahwa dua rasul ini, mungkin sekali pada saat-saat yang berat dan sulit, begitu percaya diri akan kekuatannya, dan lupa minta tolong kepada rekan-rekannya. Akibatnya, keduanya gagal/jatuh. Hendaknya kita bercermin kepada 2 rasul itu, agar tidak mengalami kegagalan. Namun, bila gagal, hendaklah segera mohon ampun dan bertobat. Amin.
Mgr Nico Adi MSC