
Hikmah yang dapat kita petik:
Satu, dalam Kejadian dikisahkan perjanjian Allah dengan Abram: “Engkau akan menjadi bapa sejumlah besar bangsa. Namamu sekarang Abraham. Kepadamu dan kepada keturunanmu akan Kuberikan negeri ini yakni seluruh tanah Kanaan akan Kuberikan menjadi milikmu untuk selama-lamanya; dan Aku akan menjadi Allahmu.”
Allah telah merencanakan segala sesuatunya dengan rapi dan teratur. Dialah pemrakarsa atas semuanya. Sampai hari ini pun Dia tetap merencanakan bagi kita umat-Nya karya-karya yang mengagumkan. Hendaknya kita ikut serta dalam karya agung itu dan memeliharanya dengan baik.
Dua, Yesus berkata: “Abraham bapamu bersukacita bahwa ia akan melihat hariKu dan ia telah melihatnya dan ia bersukacita.” Maka kata mereka: “UmurMu belum sampai 50 tahun dan Engkau telah melihat Abraham?” Kata Yesus kepada mereka: “Sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada.”
Diwartakan Yohanes bahwa Allah itu Esa dan kekal dari awal mula sampai selama-lamanya. Dialah Pencipta semuanya. Di dalam Diri Allah itu ada Sabda yang menjadi Manusia, dan menjumpai manusia. Itulah sebabnya Dia sudah ada sebelum Abraham ada.
Penjelasan sebagus apa pun, sering sulit diterima (= ditolak ) oleh orang-orang yang ingin melawan/tidak peduli. Yang terjadi adalah pertentangan dan debat yang tak kunjung berhenti. Situasi seperti ini memang patut disesalkan.
Di sisi lain, kalau berdebat dengan orang-orang yang hanya ingin mencari-cari kesalahan, kita perlu bekal yang banyak dan mendalam agar mereka mendapatkan pencerahan yang memadai. Hendaknya kita perlu belajar terus akan iman kita mendalam dan dapat memberikan kesaksian iman yang mantap melalui penjelasan yang kita berikan. Amin.
Mgr Nico Adi MSC