‘Laudato Si’ dan  Aksi Penyelamatan Bumi

Bapa Suci mengajak kita melihat secara luas dan mendasar aneka penyebab terjadinya kerusakan lingkungan hidup dan menyerukan perlunya tindakan-tindakan konkret perbaikan yang komprehensif.

Mustahillah bisa mengembalikan Bumi kepada kondisi sempurna seperti pada awal-awal keberadaannya. Namun sekurang-kurangnya, kita harus berupaya sedemikian rupa, dengan mengerahkan segala kekuatan dan dalam kerjasama dengan semua orang yang berkehendak baik, untuk sedikit memulihkan luka-luka bumi  yang sudah telanjur parah. Mungkin sudah banyak yang telah dan sedang kita kerjakan di keuskupan, paroki, kampung halaman kita masing-masing, dalam kerjasama dengan teman-teman seiman atau lintas agama, baik dalam skala besar ataupun kecil.

Ekologi

Ekologi pada umumnya dikaitkan langsung atau bahkan diterjemahkan dengan lingkungan hidup saja. Dari asal-usul etimologisnya ekologi berasal dari bahasa Yunani, oikos dan logos. Oikos berarti rumah, tempat tinggal, sedangkan logos ilmu pengetahuan  atau paham. Maka, dalam pengertian aslinya ekologi berarti pemahaman atau ilmu tentang rumah (bumi), tempat tinggal kita ini.

Bumi dengan segala isinya tercipta dalam suatu tatanan atau aturan permainan yang khas, yang disebut hukum alam dan terintegrasi dengan penciptaan. Ekosistem makro adalah tatanan global unsur lingkungan hidup yang merupakan satu kesatuan dalam skala besar, masing-masing unsur tak terpisahkan dari satu sama lain dan saling mendukung dalam membentuk keseimbangan dan produktivitas secara keseluruhan lingkungan hidup itu. Di dalamnya terdapat mikro-ekosistem yang merupakan bagian-bagian dalam keseluruhan itu!

Manusia sebagai makhluk insani dan berakal budi memang dituntut untuk memahami tatanan alam ini dalam skala kecil dan besarnya manakala hendak memanfaatkannya dan mempertanggungjawabkan kepercayaan yang telah Allah berikan kepadanya (Kitab Kejadian). Pemahaman dan rasa hormat terhadap Sang Pencipta yang telah mengadakan segala sesuatu dan membangun ekosistem di bumi ini (=hukum alam) sungguh perlu dipelihara baik sebagai landasan imani bagi usaha  memelihara dan melestarikan bumi  agar menjadi rumah yang nyaman untuk didiami. Dalam konteks hidup beriman hal ini sekaligus menjadi perwujudan rasa hormat dan bakti suci kepada Allah yang dipercayai sebagai Pencipta segala sesuatu yang kelihatan maupun yang tidak kelihatan.

Bagikan:

Recommended For You

About the Author: redinspirasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *