Renungan Harian 2 Januari 2022

Hari ini adalah Hari Raya Penampakan Tuhan.  Dulu hari raya ini disebut Pesta 3 Raja. Mereka datang dari Timur untuk menyembah Kristus. Banyak orang yang mengenal pesta hari ini sebagai pesta kedatangan 3 orang majus.

Hari ini ditetapkan juga sebagai Hari Anak-anak Misioner. Ada pun temanya adalah:  Bintang Misioner Pancarkan Terangmu”. Artinya, meski anak-anak kita masih duduk di bangku SD, mereka sudah bisa dilibatkan untuk “merasul”. Dia mengajak temannya untuk rukun, murah hati, siap menolong teman yang sakit atau berhalangan.

Dalam Yes 60: 1-6 diserukan: “Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan TUHAN terbit atasmu. Sesungguhnya, kegelapan menutupi bumi, dan kekelaman menutupi bangsa-bangsa; tetapi terang TUHAN terbit atasmu, dan kemuliaan-Nya menjadi nyata atasmu.

Bangsa-bangsa berduyun-duyun datang kepada terangmu, dan raja-raja kepada cahaya yang terbit bagimu. Angkatlah mukamu dan lihatlah ke sekeliling, mereka semua datang berhimpun kepadamu; anak-anakmu laki-laki datang dari jauh, dan anak-anakmu perempuan digendong.

Pada waktu itu engkau akan heran melihat dan berseri-seri, engkau akan tercengang dan akan berbesar hati, sebab kelimpahan dari seberang laut akan beralih kepadamu, dan kekayaan bangsa-bangsa akan datang kepadamu.

Sejumlah besar unta akan menutupi daerahmu, unta-unta muda dari Midian dan Efa. Mereka semua akan datang dari Syeba, akan membawa emas dan kemenyan, serta memberitakan perbuatan masyhur TUHAN.

Paulus dalam Ef 3: 2-3a. 5-6 menegaskan: “Saudara-sauadara, kamu telah mendengar tentang tugas penyelenggaraan kasih karunia Allah, yang dipercayakan kepadaku karena kamu, yaitu bagaimana rahasianya dinyatakan kepadaku dengan wahyu.

Pada zaman angkatan-angkatan dahulu, rahasia itu tidak diberitakan kepada anak-anak manusia, tetapi yang sekarang dinyatakan di dalam Roh kepada rasul-rasul dan nabi-nabi-Nya yang kudus.

Berkat berita Injil, orang-orang bukan Yahudi turut menjadi ahli-ahli waris dan anggota-anggota tubuh dan peserta dalam janji yang diberikan dalam Kristus Yesus.

Matius dalam injilnya (Mat 2: 1-12) mewartakan: “Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman raja Herodes, datanglah para majus dari Timur ke Yerusalem dan bertanya-tanya: “Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia.”

Ketika raja Herodes mendengar hal itu terkejutlah ia beserta seluruh Yerusalem. Maka dikumpulkannya semua imam kepala dan ahli Taurat bangsa Yahudi, lalu dimintanya keterangan dari mereka, di mana Mesias akan dilahirkan.

Mereka berkata kepadanya: “Di Betlehem di tanah Yudea, karena demikianlah ada tertulis dalam kitab nabi: Dan engkau Betlehem, tanah Yehuda, engkau sekali-kali bukanlah yang terkecil di antara mereka yang memerintah Yehuda, karena dari padamulah akan bangkit seorang pemimpin, yang akan menggembalakan umat-Ku Israel.”

Lalu dengan diam-diam Herodes memanggil para majus itu dan dengan teliti bertanya kepada mereka, bilamana bintang itu nampak. Kemudian ia menyuruh mereka ke Betlehem, katanya: “Pergi dan selidikilah dengan seksama hal-hal mengenai Anak itu dan segera sesudah kamu menemukan Dia, kabarkanlah kepadaku supaya akupun datang menyembah Dia.”

Setelah mendengar kata-kata raja itu, berangkatlah mereka. Dan lihatlah, bintang yang mereka lihat di Timur itu mendahului mereka hingga tiba dan berhenti di atas tempat, di mana Anak itu berada. Ketika mereka melihat bintang itu, sangat bersukacitalah mereka.

Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Mereka pun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur.

Dan karena diperingatkan dalam mimpi, supaya jangan kembali kepada Herodes, maka pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain.

Hikmah yang dapat kita petik:

Satu, tema: “Bintang Misioner Pancarkan Terangmu”  merupakan bukti penghargaan dan kepercayaan dari pihak Allah, Pembina, orangtua dan pelatih bahwa di dalam diri anak itu ada kekuatan dan talenta untuk melakukan perbuatan yang baik.

Mari kita perhatikan hal-hal itu  agar keselamatan dan kegembiraan dalam Tuhan dapat dialami orang di mana saja.

Dua, diserukan Yesaya: “Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan TUHAN terbit atasmu”.

Kalau Tuhan  menghendaki terang itu ada di hati kita dan menjadi kekuatan untuk pembangunan, pasti akan segera terjadi.  Semoga kita siap untusk menerima tawaran itu, meski tidak tahu bahasa atau budaya lokal. Amin.

Mgr Nico Adi MSC

Bagikan:

Recommended For You

About the Author: redinspirasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *