HARI MINGGU ADVEN IV
19 Desember 2021
Bacaan I : Mi 5: 2-5a
Bacaan II : Ibr 10: 5-10
Bacaan Injil : Luk 1: 39-45
Siapakah aku sampai Tuhan datang mengunjungi aku
Saya setiap malam mengadakan acara doa Bersama Koronka Kerahiman Ilahi secara virtual melalui kanal Youtube jam 21.30. Dan selalu saja ada intensi untuk memperoleh momongan bagi pasutri yang telah tahunan menikah dan belum dianugerahi anak. Tentulah kehadiran anak akan melengkapi kebahagiaan hidup berkeluarga. Semoga pengharapan dan doa mereka dikabulkan oleh kuasa ilahi. Saya juga banyak menyaksikan kegembiraan keluarga yang akan segera dianugerahi momongan. Seringkali kegembiraan itu diekspresikan dengan aneka hal. Misalnya belum tahu anaknya akan laki-laki atau perempuan, tetapi begitu yakin untuk membelikan aneka aksesoris, pakaian, dan mainan. Itu hanyalah gambaran kegembiraan hidup menantikan kelahiran.
Ketika Elisabet dikunjungi oleh Maria, betapa gembira hatinya. Digambarkan bahwa anak yang ada dalam kandungan Elisabet melonjak kegirangan. Tercetus pula ungkapan mendalam dari Elisabet: Siapakah aku ini sampai Ibu Tuhanku datang mengunjungi aku. Ungkapan Elisabet itu mengantarkan kita untuk merefleksikan kegembiraan yang seperti apakah yang kita rasakan sementara menantikan hadirnya Sang Almasih Juruselamat dunia. Minggu yang lalu kita merayakan Minggu Gaudette, Minggu sukacita, karena kedatangan Mesias semakin dekat. Dan kini kita diperkenalkan dengan tokoh yang paling berperan dalam kelahiran Sang Bayi. Dialah Maria. Allah berkenan memerankan Maria sebagai tabernakel bagi Allah Putera.
Ketika Natal semakin dekat, apa yang bisa kita persiapkan? Tentu saja kegirangan bahwa Allah berkenan mengunjungi hidup kita, diri kita pribadi dan berkenan tinggal dalam gubug hati yang kotor dan bau seperti kandang domba. Seperti seorang calon ibu yang menghitung hari demi hari kelahiran anak yang sangat diharapkannya, sedemikian itukah kita juga merindukan Sang Mesias yang pasti akan berkunjung? Seperti Elisabet yang merasa tidak pantas menerima kehadiran Bunda Tuhan di rumahnya, sedemikian itukah kita mempersiapkannya dengan membersihkan hati kita dari kebusukan dosa. Ya, semestinya! Mari kita mencari kesempatan untuk merayakan sakramen tobat menjelang Natal di masa Adven ini.
Romo Agus Suryana Gunadi, Pr