HARI MINGGU ADVEN II
5 Desember 2021
Bacaan I : Barukh 5: 1-9
Bacaan II : Fil 1: 4-6.8-11
Bacaan Injil : Luk 3: 1-6
Menyiapkan kedatangan Mesias
Seorang teman datang ke rumah dengan muka berseri-seri. Tampak bahwa dia lain dari biasanya. Air mukanya, cara bicaranya menampakkan bahwa dia sedang gembira sebab pengharapannya segera terkabul. Yaitu pindah kantor dan kariernya setahap naik. Dia bercerita bahwa mungkin bulan depan dia mesti pamitan dengan teman-teman sekota, sebab sangat mungkin dia akan dipindah-tugaskan ke tempat yang dia inginkan dan menduduki kepala kantor. Ketika saya tanyakan ini pembicaraan serius atau sedang nge-prank, dia menegaskan sekali lagi: sangatlah mungkin, jadi serius! Dia memang tahu bahwa kepala kantor kota A memang akan segera lowong karena pejabatnya pensiun. Dan dia telah dipanggil oleh atasan dan ditanyakan tentang kesiapan memegang tanggungjawab yang lebih besar. Itulah alasan dia bergembira dan ingin segera mengabarkan.
Adven adalah masa pengharapan. Pengharapan yang dipupuk pada masa ini adalah bahwa akan segera datang sang Juruselamat, Mesias utusan Tuhan. Kehadiran Mesias adalah untuk menyelamatkan bangsa Israel dari aneka keterpurukan akibat politis maupun ekonomis. Beberapa yang lain meyakini bahwa Mesias datang untuk menyelamatkan bangsanya secara rohani. Tetapi inti dari semua pengharapan itu adalah akan datangnya damai sejahtera. Pengharapan itu layak disuarakan oleh Nabi Barukh yang hidup di abad 6 sebelum Masehi. Dia adalah saksi kehancuran Israel oleh tentara Babilonia. Sedemikian hancurnya sehingga penduduk negeri itu hampir putus pengharapan. “Hai Yerusalem, hendaklah engkau menanggalkan pakaian kesedihan dan kesengsaraan, lalu mengenakan perhiasan kemuliaan Allah selama-lamanya… Bangkitlah, hai Yerusalem, hendaklah engkau berdiri tegak di ketinggian!” Demikian seruan Barukh sebagaimana kita dengarkan dalam bacaan pertama.
Bangsa Israel senang dengan tanda-tanda dan suka menafsirkan tanda-tanda. Menurut ramalan tradisi, kehadiran Mesias akan diawali dengan bangkitnya seorang nabi besar di masa lalu. Mereka memimpikan Musa atau Elia atau nabi besar lain. Dan kini, ketika seorang sosok nyentrik tampil dengan penuh kewibawaan, mereka menebak inikah Mesias atau dia seorang nabi besar yang sedang mendahului. Dan pewartaan Yohanes mengantarkan mereka pada sosok nabi yang menyiapkan datangnya Mesias setelah itu. “Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis. Maka Allah akan mengampuni dosamu, seperti ada tertulis dalam nubuat-nubuat Yesaya: Ada suara berseru-seru di padang gurun: Siapkanlah jalan bagi Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya!’
Marilah kita belajar peka terhadap tanda-tanda zaman. Sementara menyiapkan penyambutan Mesias yang akan datang pada Natal nanti, siapkanlah pula hati kita menyambut Mesias pada kedatangan-Nya yang kedua. Caranya, teruskan warta Nabi Barukh supaya banyak orang menyiapkan diri untuk menyambut Mesias dengan pengharapan.
Romo Agus Suryana Gunadi, Pr