Renungan Harian 3 Desember 2021

Hari ini kita merayakan pesta 1 orang kudus: Santo Fransiskus Xaverius. Beliau lahir di Navarra, Spanyol tahun 1506. Ketika studi di Paris, dia bertemu dengan Ignasius Loyola, dan bersama dengan teman-temannya, mereka ditahbiskan sebagai imam-imam Jesuit pada  tahun 1537.

Sebagai misionaris dia tiba di Goa pada tahun 1542, dan melayani orang-orang Portugal dan umat setempat. Kemudian dia bertugas di Jepang, dan kembali ke Goa. Selama 10 tahun dia mengantar orang-orang Asia kepada Kristus. Dikabarkan bahwa beliau pernah singgah di Maluku dan Ternate.

Dalam perjalanan ke Cina dia meninggal pada tahun 1552. Dia adalah seorang misionaris agung yang merintis karya misioner secara baru. Paus Pius XI menyatakan dia sebagai pelindung karya misi.

Paulus dalam 1Kor 9: 16-19.22-23 menyatakan: “Saudara-saudara, jika aku memberitakan Injil, aku tidak mempunyai alasan untuk memegahkan diri. Sebab itu adalah keharusan bagiku. Celakalah aku, jika aku tidak memberitakan Injil.

Kalau aku melakukannya menurut kehendakku sendiri, memang aku berhak menerima upah. Tetapi karena aku melakukannya bukan menurut kehendakku sendiri, pemberitaan itu adalah tugas penyelenggaraan yang ditanggungkan kepadaku.

Kalau demikian apakah upahku? Upahku ialah ini: bahwa aku boleh memberitakan Injil tanpa upah, dan bahwa aku tidak mempergunakan hakku sebagai pemberita Injil.

Sungguhpun aku bebas terhadap semua orang, aku menjadikan diriku hamba dari semua orang, supaya aku boleh memenangkan sebanyak mungkin orang. Bagi orang-orang yang lemah aku menjadi seperti orang yang lemah, supaya aku dapat menyelamatkan mereka yang lemah.

Bagi semua orang aku telah menjadi segala-galanya, supaya aku sedapat mungkin memenangkan beberapa orang dari antara mereka. Segala sesuatu ini aku lakukan karena Injil, supaya aku mendapat bagian dalamnya.

Markus dalam injilnya (Mrk 16: 15-20) mewartakan Yesus berkata kepada para murid-Nya: “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum.

Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, akan berbicara dalam banyak bahasa yang baru bagi mereka.  Mereka akan memegang ular, dan sekalipun minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka. Mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh.”

Sesudah Tuhan Yesus berbicara demikian, terangkatlah Ia ke sorga, lalu duduk di sebelah kanan Allah. Merekapun pergilah memberitakan Injil ke segala penjuru, dan Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya.

Hikmah yang dapat kita petik:

Satu, sebagai misionaris (utusan Allah) Santo Fransiskus Xaverius mengantar banyak orang Asia kepada Kristus.

Selain Fransiskus, banyak misionaris lainnya (dari German, Belanda, Belgia, Itala,  Perancis, Irlandia, Australia, Amerika)  yang membawa Kristus dan injil-Nya ke tanah air kita.

Kita sudah puluhan tahun mengimani Kristus. Maka, kini giliran kita yang diutus untuk menghantar mereka (anak, cucu, kemenakan, mereka yang belum mengenal apa-apa) kepada Kristus.  Jangan hanya menyerahkan tugas ini kepada guru agama.

Dua, mereka yang diutus akan disertai dengan tanda-tanda (kuasa dan mukjizat).  Tuhan mempercayakan tanda-tanda itu dengan gratis. Maka tanda-tanda itu atau kuasa untuk mengadakan tanda-tanda tidak boleh dikomersialkan. Amin.

Mgr Nico Adi MSC

Bagikan:

Recommended For You

About the Author: redinspirasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *