
HARI MINGGU PASKAH VII
16 Mei 2021
Bacaan I : Kis 1: 15-17. 20a. 20c-26
Bacaan II : 1 Yoh 4: 11-16
Bacaan Injil : Yoh 17: 11b-19
Ada beberapa paroki yang sangat antusias ketika diadakan pergantian Pengurus Dewan Pastoral Paroki. Masing-masing lingkungan menyiapkan calon terbaik yang akan dipersembahkan kepada pelayanan yang lebih luas, paroki. Mereka membawanya dalam doa supaya Allah melalui tim formatur memilih yang terbaik dari yang mereka inginkan. Meriah, penuh iman. Namun kebanyakan komunitas gerejani mengeluh jika sudah berpikir tentang regenerasi. Jumlah umat dan mutu memang terbatas. Itu pun ditambah dengan sikap menghindar mereka yang sesungguhnya mampu mengemban tugas pelayanan itu. Akibatnya apa? Terpilihlah orang yang tidak kapabel untuk fungsi tertentu. Pertimbangannya apa? ‘Asal bukan saya’. Tentu ini bukanlah sikap orang yang beriman, bukan sikap pribadi kristen yang sesungguhnya telah mengalami penebusan oleh Tuhan.
Gereja awali zaman para rasul memberi kesaksian yang sangat baik. Mereka dengan sukacita menghidupi iman. Iman adalah syukur karena telah memperoleh penebusan Tuhan. Seberapa besar rasa syukur itu setara dengan pengalaman penebusan oleh Allah. Jika percaya Allah sebagai sumber sukacita dunia akhirat, maka sangat aneh jika untuk mengucap syukur dan membesarkan nama Allah saja tidak antusias. Anggota Gereja perdana berkobar dalam syukur, dan menyediakan diri untuk diutus. Oleh karena itu, yang mengambil bagian dalam perutusan bukan hanya mereka yang ‘sak anane’, seadanya. Melainkan benar-benar pilihan yang bermutu. “Jadi harus ditambahkan kepada kami seorang dari mereka yang senantiasa datang berkumpul dengan kami selama Tuhan Yesus bersama-sama dengan kami, yaitu mulai dari baptisan Yohanes sampai hari Yesus terangkat ke sorga meninggalkan kami, untuk menjadi saksi dengan kami tentang kebangkitan-Nya (Kis 1: 21-22).
Seseorang lain mensharingkan pengalaman menjadi ketua lingkungan. Dia memperoleh pengalaman iman: semakin melayani, semakin diberkati. Itu benar. Sebab ketika kita melayani dengan tulus, menghayati perutusan dengan ikhlas, Tuhan menyertai! Dan menyiapkan berkat-Nya. “Mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia. Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firmanMu adalah kebenaran. Sama seperti Engkau telah mengutus Aku ke dalam dunia, demikian pula Aku telah mengutus mereka ke dalam dunia.” (Yoh 17: 16-18). Mari pekikkan untuk diri sendiri, inilah aku utuslah aku.
Romo Agus Gunadi, Pr