Hari ini adalah Hari Raya Kenaikan Tuhan Yesus ke Surga.
Pada hari ini, saudara-saudari kita umat muslim merayakan Idul Fitri. Semoga amal dan puasa mereka, direstui Allah. Mereka mendapatkan berkat, dan juga menjadi berkat bagi umat Allah lainnya.
Lukas dalam Kis 1: 1-11 mengisahkan: “Hai Teofilus, dalam bukuku yang pertama aku menulis segala sesuatu yang dikerjakan dan diajarkan Yesus, sampai pada hari Ia terangkat. Sebelum itu Ia telah memberi perintah-Nya kepada rasul-rasul yang dipilih-Nya. Kepada mereka Ia menunjukkan diri-Nya setelah penderitaan-Nya selesai, dan dengan banyak tanda, Ia membuktikan bahwa Ia hidup.
Selama 40 hari Ia berkali-kali menampakkan diri dan berbicara kepada mereka tentang Kerajaan Allah. Ia melarang mereka meninggalkan Yerusalem, dan menyuruh mereka untuk menantikan janji Bapa, yang telah dikatakan-Nya: “telah kamu dengar dariKu. Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus.”
Maka bertanyalah mereka yang berkumpul di situ: “Tuhan, maukah Engkau pada masa ini memulihkan kerajaan bagi Israel?” Jawab-Nya: “Engkau tidak perlu mengetahui masa dan waktu, yang ditetapkan Bapa sendiri menurut kuasa-Nya. Kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu. Dan kamu akan menjadi saksiKu di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.” Lalu, terangkatlah Ia disaksikan oleh mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka.
Ketika mereka sedang menatap ke langit waktu Ia naik itu, tiba-tiba berdirilah dua orang yang berpakaian putih dekat mereka. Ia berkata: “Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga.”
Paulus dalam Ef 4: 1-7.11-13 menegaskan “Aku, orang yang dipenjarakan karena Tuhan, menasihati kamu supaya hidupmu berpadanan dengan panggilan itu. Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu. Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera: satu tubuh, dan satu Roh. Kamu telah dipanggil kepada satu pengharapan: satu Tuhan, satu iman, satu baptisan, satu Allah dan Bapa dari semua, Allah yang di atas semua, oleh semua dan di dalam semua.”
Markus dalam injilnya (Mrk 16: 15-20) mewartakan Yesus bersabda kepada para murid-Nya: “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum.
Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi namaKu, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh.
Sesudah berbicara demikian kepada mereka, terangkatlah Yesus ke sorga, lalu duduk di sebelah kanan Allah. Mereka pun pergi dan memberitakan Injil ke segala penjuru. Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya.”
Hikmah yang dapat kita petik:
Satu, Lukas menulis: “Kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksiKu di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.” Lalu, terangkatlah Ia disaksikan oleh mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka.
Sebelum naik ke surga, Yesus menguatkan dan membekali para murid-Nya. Bekal itu berupa Roh Kudus dan anugerah-Nya, bukan harta benda dan aset lainnya. Semoga kita juga membekali anak-anak kita bukan pertama-tama dengan harta benda, tetapi dengan nilai-nilai kehidupan, yang bersumber pada iman, harapan dan kasih sebagaimana diteladankan Kristus.
Dua, Yesus memberi perintah kepada para murid-Nya: “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi namaKu, akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka.
Siapakah kita sehingga dilayakkan (mendapatkan kehormatan dan kepercayaan) untuk melaksanakan perintah-Nya yaitu memberitakan Injil. Kita mewakili Allah di tempat perutusan kita masing-masing. Sebagai orang kepercayaan hendaknya kita menyelaraskan diri dengan Sang Pemberi Mandat (kualitasnya, penampilannya, omongannya, integritasnya dan kepribadiannya) bukannya semau gue.
Tiga, marilah kita membangun persaudaraan dan kerukunan dengan umat berkeyakinan lain agar damai sejahtera dialami oleh para pencinta damai. Pantaslah ucapkan selamat berbahagia kepada mereka. Juga kita syukuri rahmat yang mereka terima, karena pesta iman mereka juga bisa menjadi pesta iman bagi kita. Amin.
Mgr Nico Adi MSC