Renunga Harian 21 November 2025

Hari ini kita memperingati Maria dipersembahkan kepada Allah. Pada hari ini tahun 543, Gereja St. Perawan di Yerusalem diberkati. Peristiwa ini mendorong umat Katolik timur, untuk mengingat persembahan Bunda Maria sejak awal mulanya. Dia menjawab panggilan Allah yang disampaikan Malaikat Gabriel, dengan kata-kata: “Aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut perkataanmu”. Kemudian dia, mengandung atas kuasa Roh Kudus. Maka, dia sebut juga Bunda Kristus. Hari peringatan ini merupakan ungkapan syukur dan bangga kepada Bunda Maria atas persembahan dirinya secara total itu.

Dalam Za 2: 10-13 diserukan beginilah firman Tuhan: “Bersorak-sorailah dan bersukarialah, hai puteri Sion, sebab sesungguhnya Aku datang dan diam di tengah-tengahmu, dan banyak bangsa akan menggabungkan diri kepada TUHAN pada waktu itu dan akan menjadi umat-Ku dan Aku akan diam di tengah-tengahmu.”

Maka engkau akan mengetahui, bahwa TUHAN semesta alam yang mengutus aku kepadamu. Dan TUHAN akan mengambil Yehuda sebagai milik-Nya di tanah yang kudus, dan Ia akan memilih Yerusalem pula. Berdiam dirilah, hai segala makhluk, di hadapan TUHAN, sebab Ia telah bangkit dari tempat kediaman-Nya yang kudus.

Matius dalam injilnya (Mat 12: 46-50) mewartakan: Ketika Yesus masih berbicara dengan orang banyak itu, ibu-Nya dan saudara-saudara-Nya berdiri di luar dan berusaha menemui Dia. Maka seorang berkata kepada-Nya: “Lihatlah, ibu-Mu dan saudara-saudara-Mu ada di luar dan berusaha menemui Engkau.” Jawab Yesus kepada orang itu: “Siapa ibu-Ku? Dan siapa saudara-saudara-Ku?”

Lalu kata-Nya, sambil menunjuk ke arah para murid-Nya: “Ini ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku! Siapapun yang melakukan kehendak Bapa-Ku di sorga, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku.”

Hikmah yang dapat kita petik:

Satu, diserukan oleh nabi Zakaria bahwa “Allah telah datang dan tinggal di tengah-tengah banyak bangsa, mereka akan bergabung dan menjadi umat-Nya”. Sekian abad kemudian, Dia yang telah dijanjikan itu datang dan hadir di rahim Maria yang telah bersedia menerima tawaran/panggilan Allah untuk mengandung dan melahirkan Yesus.

Sebenarnya orang yang menerima sabda Allah dan mewujudkannya dalam hidup sehari-hari dengan benar, telah mempersembahkan dirinya kepada Allah.

Dua, kalau pada masa sebelumnya Allah berbicara kepada manusia melalui pada nabi dan para imam-Nya, sekarang melalui Anak-Nya. Allah hadir secara kelihatan sebagai Manusia, penuh dan menyapa mereka dalam bahasa bahwa mereka. Maka kata-kata Yesus kepada orang banyak “yang rasanya menyakitkan” telah melahirkan “pengertian dan cakupan baru” tentang siapa dan bagaimana untuk menjadi saudara-saudari/ibu/ayah Yesus”.

Saudara dan ibu Yesus tidak lagi hanya terbatas karena hubungan darah tetapi juga karena percaya dan pelaku sabda Tuhan. Dalam Yesus, yaitu Allah yang hadir dan menyapa kita dalam bahasa kita sendiri adalah saudara/saudari/ibu dan ayah Yesus. Maka, jadilah saudara dan bukan musuh bagi sesama. Amin.

Mgr Nico Adi MSC

Bagikan:

Recommended For You

About the Author: redinspirasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *