Renungan Harian 21 Oktober 2025

Melalui Rom 5: 12.15b.18-19.20b-21 Paulus menyapa umatnya: Saudara-saudara, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa. Dan jika karena pelanggaran satu orang semua orang telah jatuh di dalam kuasa maut, jauh lebih besar lagi kasih karunia Allah dan karunia-Nya, yang dilimpahkan-Nya atas semua orang karena satu orang, yaitu Yesus Kristus.

Juga, jika oleh dosa satu orang, maut telah berkuasa oleh satu orang itu, lebih benar lagi mereka, yang telah menerima kelimpahan kasih karunia dan anugerah kebenaran, akan hidup dan berkuasa karena satu orang itu, yaitu Yesus Kristus. Sebab itu, sama seperti oleh satu pelanggaran semua orang beroleh penghukuman, demikian pula oleh satu perbuatan kebenaran semua orang beroleh pembenaran untuk hidup.

Jadi sama seperti oleh ketidaktaatan satu orang semua orang telah menjadi orang berdosa, demikian pula oleh ketaatan satu orang semua orang menjadi orang benar. Di mana dosa bertambah banyak, di sana kasih karunia menjadi berlimpah-limpah, supaya, sama seperti dosa berkuasa dalam alam maut, demikian kasih karunia akan berkuasa oleh kebenaran untuk hidup yang kekal, oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.

Lukas dalam injilnya (Luk 12: 35-38) mewartakan sabda Yesus: “Hendaklah pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala. Dan hendaklah kamu sama seperti orang-orang yang menanti-nantikan tuannya yang pulang dari perkawinan, supaya jika ia datang dan mengetok pintu, segera dibuka pintu baginya. Berbahagialah hamba-hamba yang didapati tuannya berjaga-jaga ketika ia datang.

Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia akan mengikat pinggangnya dan mempersilakan mereka duduk makan, dan ia akan datang melayani mereka. Dan apabila ia datang pada tengah malam atau pada dinihari dan mendapati mereka berlaku demikian, berbahagialah mereka.

Hikmah yang dapat kita petik:

Satu, melalui suratnya, Paulus menegaskan betapa “luas, cepat dan besarnya kerusakan yang ditimbulkan dosa” meski hanya oleh satu orang. Di sisi lain, kekuatan dosa itu dapat dihentikan/dipatahkan bahkan dilenyapkan oleh satu orang, yaitu Yesus Kristus, Anak Allah yang berkuasa dan telah hadir di dunia ini. Maka, agar dosa manusia/kita “berhenti, manusia tidak berdosa lagi, ikutilah Dia dan berlindung dan berjalanlah bersama Dia.

Dua, Yesus menghendaki agar umat-Nya berjaga-jaga (siap siaga) terhadap tawaran yang menarik/godaan di depan mata yang tampaknya menyenangkan dan memuaskan, tetapi mencelakakan. Berjaga-juga berarti “setia dalam memikul dan melaksanakan tanggung jawab yang dipercayakan kepadanya, serta tetap ada di tempat tugas.

Orang lain bisa membantu dalam mengerjakan sesuatu, namun tanggung jawab tetap ada di pundak orang itu. Agar dapat berjaga dengan setia, kesehatan badan, jiwa dan roh serta mental yang kuat amat dibutuhkan. Hendaknya kita menumbuhkembangkan keutamaan-keutamaan itu. Amin.

Mgr Nico Adi MSC

Bagikan:

Recommended For You

About the Author: redinspirasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *