Renungan Harian 7 Oktober 2025

Hari ini kita memperingati Bunda Maria sebagai Ratu Rosario. Devosi ini terkait dengan kemenangan umat Katolik di Lepanto tahun 1571 atas serbuan umat Islam. Mereka berdoa rosario untuk memohon bantuan Bunda. Pada tanggal 7 Oktober itu pada musim panas turunlah salju sehingga serangan itu tidak terjadi. Di tempat itu, didirikan basilika yang disebut Maria Maggiore sebagai ucapan syukur kepada Bunda Maria.

Dalam Kis 1: 12-14 dikisahkan: “Ketika itu, kembalilah para rasul itu ke Yerusalem dari bukit yang disebut Bukit Zaitun, yang hanya seperjalanan Sabat jauhnya dari Yerusalem. Setelah mereka tiba di kota, naiklah mereka ke ruang atas, tempat mereka menumpang. Mereka itu ialah Petrus dan Yohanes, Yakobus dan Andreas, Filipus dan Tomas, Bartolomeus dan Matius, Yakobus bin Alfeus, dan Simon orang Zelot dan Yudas bin Yakobus. Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama, dengan beberapa perempuan serta Maria, ibu Yesus, dan saudara-saudara Yesus.

Lukas dalam injilnya (Luk 26-38) mewartakan: “Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret, kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria.

Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: “Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau.” Maria terkejut ketika mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu. Kata malaikat itu: “Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus.

Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya, dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan.”

Tanya Maria: “Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?” Jawab malaikat itu: “Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah.

Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, ia pun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang disebut mandul itu, sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil.” Kata Maria: “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu.” Lalu malaikat itu meninggalkan dia.

Hikmah yang dapat kita petik:

Dalam kutipan itu digambarkan bahwa Bunda Maria hidup bersama para rasul dan saudara-saudarinya. Mereka bertekun dalam doa di ruang atas. Kedekatan itu, menunjukkan bahwa Maria bukan hanya ibu dari Yesus, tetapi juga ibu bagi para rasul dan mereka yang percaya kepada Yesus.

Doa rosario merupakan tanda kasih anak-anaknya kepada Bunda karena dia telah menjadi ibu umat manusia sepanjang zaman dan ibu kita. Dia juga meminta kepada anak-anaknya agar rajin berdoa rosario demi bertobatnya orang berdosa. Semoga pada bulan Oktober yang ditetapkan sebagai bulan rosario, kita mendapat banyak berkat dan menjadi saluran berkat bagi sesama dengan berdoa rosario. Amin.

Mgr Nico Adi MSC

Bagikan:

Recommended For You

About the Author: redinspirasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *