Renungan Harian 16 September 2025

Hari ini kita memperingati 2 orang kudus – para martir, yaitu St. Kornelius (Paus) dan Siprianus (Uskup).

Melalui 2Kor 4: 7-15 Paulus menyapa umatnya: “Saudara-saudara, harta pelayanan sebagai rasul kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami. Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa; kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak binasa.

Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami, supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuh kami. Kami, yang masih hidup ini, terus-menerus diserahkan kepada maut karena Yesus, supaya juga hidup Yesus menjadi nyata di dalam tubuh kami yang fana ini. Maka demikianlah maut giat di dalam diri kami dan hidup giat di dalam kamu.

Karena kami memiliki roh iman yang sama, seperti ada tertulis: “Aku percaya, sebab itu aku berkata-kata”, kami juga percaya dan sebab itu kami juga berkata-kata. Kami tahu, bahwa Ia, yang telah membangkitkan Tuhan Yesus, akan membangkitkan kami juga bersama dengan Yesus. Dan Ia akan menghadapkan kami bersama dengan kamu kepada diri-Nya. Semuanya itu terjadi karena kamu, supaya kasih karunia, yang semakin besar berhubung dengan semakin banyaknya orang yang menjadi percaya, menyebabkan semakin melimpahnya ucapan syukur bagi kemuliaan Allah.

Yohanes dalam injilnya (Yoh 17: 11-19) mewartakan doa Yesus kepada Bapa-Nya: “Bapa yang kudus, Aku tidak ada lagi di dalam dunia, tetapi mereka masih ada di dalam dunia, dan Aku datang kepada-Mu. Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita. Selama Aku bersama mereka, Aku memelihara mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku.

Aku telah menjaga mereka dan tidak ada seorang pun dari mereka yang binasa selain dari dia yang telah ditentukan untuk binasa, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci. Sekarang, Aku datang kepada-Mu dan Aku mengatakan semuanya ini sementara Aku masih ada di dalam dunia, supaya penuhlah sukacita-Ku di dalam diri mereka.

Aku telah memberikan firman-Mu kepada mereka dan dunia membenci mereka, karena mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia. Aku tidak meminta, supaya Engkau mengambil mereka dari dunia, tetapi supaya Engkau melindungi mereka dari yang jahat. Mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia. Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran.

Hikmah yang dapat kita petik:

Satu, sebagaimana telah diwartakan Paulus dengan penuh semangat bahwa kehidupan Yesus ada di dalam dirinya, begitu pula yang telah diteladankan Kornelius dan Siprianus. Dalam segala keterbatasan dan kerapuhan mereka (bagai bejana tanah liat), mereka menyerahkan nyawa demi umat yang dipercayakan kepada mereka. Mereka saling meneguhkan melalui surat-surat mereka sehingga bertahan dalam menghadapi hinaan dan siksaan yang mereka alami.

Tindakan meneguhkan/hadir/mendoakan (seorang) saudara sedang menderita/terasing/tidak berdaya adalah tindakan yang amat mulia.

Dua, Yohanes memberikan kesaksian bahwa Yesus sebagai Gembala Agung tetap mendoakan umat-Nya. Mendoakan umat/sesama baik mereka dalam keadaan baik-baik atau sedang terasing/berbeban berat, amat baik dilakukan oleh gembala umat/ketua lingkungan/ketua paguyuban dan lain-lain, juga oleh para anggota keluarga.

Berdoa dapat dilakukan di mana saja, dengan kata-kata sederhana, sesuai dengan suasana hati, dan amat berguna meski orang yang didoakan berada di tempat lain. Yang pasti doa yang dipanjatkan dengan hati tulus, akan menjadi berkat bagi dia dan orang yang didoakan. Amin.

Mgr Nico Adi MSC

Bagikan:

Recommended For You

About the Author: redinspirasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *