
Minggu Biasa XXIII (Hari Minggu Kitab Suci Nasional)
Minggu, 7 September 2025
Bacaan I : Keb. 9:13-18
Bacaan II : Flm. 9b-10,12-17
Bacaan Injil : Luk. 14:25-33
Makin Mengenal Kristus
Dalam bacaan Injil pada hari Minggu Kitab Suci Nasional ini, Tuhan Yesus menyampaikan syarat menjadi murid-Nya. Syaratnya, kita harus siap memikul salib dan mengikuti Dia. Memikul salib yang dimaksud Yesus ialah mempersiapkan diri untuk menghadapi semua kemungkinan dengan wani nggetih (total siap dengan segala risiko), seperti dialami oleh Yesus, para martir dan para kudus. Hal itu dilakukan demi kesetiaan pada kehendak Allah dan keselamatan manusia. Kita siap untuk menanggung hal terburuk yang mungkin ditimpakan oleh orang lain pada kita karena kita percaya (beriman) dan taat pada ajaran Yesus.
Salib Kristus bukanlah akhir segala-galanya, tetapi tanda bukti nyata kasih Allah akan manusia yang berdosa. Salib Kristus menyelamatkan dan memberikan pengharapan bagi kita. Salib Kristus menjadi bukti nyata belaskasih Allah pada manusia. Salib Kristus bukan penghinaan dan bukan pula batu sandungan. Tetapi salib Kristus adalah kekuatan dan hikmat Allah.
Dalam Doa “Salib Suci Kristus”, kita mengimani bahwa Tuhan Yesus Kristus yang wafat di kayu salib, disalib untuk dosa kita. Maka, kita memohon agar Kristus suci yang disalib selalu beserta kita. Kristus suci yang disalib menjadi terang abadi untuk keluarga kita. Kristus suci yang disalib melindungi kita dari senjata tajam. Kristus suci yang disalib datang di akhir perjalanan hidup kita dan melindungi kita dari godaan dalam menghadapi maut.
Pada hari Minggu ini kita merayakan Hari Minggu Kitab Suci Nasional. Sudah sejak sekitar tahun 1977, umat Katolik Indonesia menjadikan September sebagai Bulan Kitab Suci Nasional (BKSN). Dalam sidang di tahun 1977 ditetapkan bahwa Minggu pertama bulan September sebagai Hari Minggu Kitab Suci Nasional (HMKSN) dan dalam perkembangan selanjutnya selama bulan September sebagai Bulan Kitab Suci Nasional (BKSN). Dan hal itu berlangsung sampai saat ini.
Inilah karya penyelenggaraan ilahi bagi kehidupan umat Katolik Indonesia. Makin lama umat Katolik diharapkan semakin akrab dan mencintai Kitab Suci. Di mana-mana ada gerakan membaca Kitab Suci, merenungkan teks Kitab Suci, mengadakan kuis Kitab Suci, sarasehan Kitab Suci, pameran Kitab Suci, drama yang terinspirasi dari kisah dalam Kitab Suci, dan sebagainya.
Adanya Kitab Suci yang kita miliki sekarang ini tidak bisa dilepaskan dari jasa besar Santo Hieronimus (347-420). Dia pernah mengungkapkan, “Tidak mengenal Kitab Suci berarti tidak mengenal Kristus” (Ignoratio Scripturarum, Ignoratio Christi Est). Ia menerjemahkan teks Kitab Suci dari bahasa asli Yunani, Aram, dan Ibrani ke dalam bahasa Latin. Karena ada terjemahan dalam bahasa Latin, teks Kitab Suci lalu bisa diterjemahkan dalam berbagai bahasa, seperti: bahasa Italia, bahasa Inggris, Jerman, Indonesia, Jawa, dan sebagainya.
Pertanyaan refleksinya, apa makna salib bagi Anda? Seberapa tekun Anda wani nggetih dalam mengikuti Kristus? Sejauh mana Anda tekun membaca Kitab Suci selama ini? Apa makna Kitab Suci bagi hidup Anda?#
Yohanes Gunawan, Pr
Rektor Seminari Tahun Orientasi Rohani Sanjaya,
Jangli, Semarang