
September kali ini mau kita renungkan secara inspiratif sebagai bulan yang Istimewa. Mengapa? Setidaknya atas dua alasan.
Pertama, saat dan sejak Paus Fransiskus menerbitkan Ensiklik Laudato Si’, lahirlah sebuah gerakan yang menempatkan ciptaan sebagai perhatian. Dalam rentang lebih dari sebulan yakni per 1 September hingga 4 Oktober, Paus Fransiskus menyebutnya dan menetapkannya sebagai Musim Penciptaan (Season of Creation).
Penetapan ini berada dalam konteks ekologis yang membawa manusia dalam situasi krisis dan disebutlah krisis ekologi. Lingkungan hidup dan lingkungan kemanusiaan mengalami kehancuran. Telah terjadi degradasi lingkungan akibat industrialisasi yang berlebihan dan berkelindan dengan sikap tamak dan rakus secara ekonomis. Krisis ekologi menjadi ancaman bagi generasi saat ini dan masa mendatang.
Di tengah krisis ekologi yang pada realitasnya mengancam Bumi, rumah bersama; Paus Fransiskus mewariskan legasi untuk merawat Bumi sebagai Ibu Pertiwi. Ibu Pertiwi yang sudah menjadi sarana Allah memberikan kehidupan kepada manusia mengalami kehancuran. Bahkan digambarkan Ibu Pertiwi menjerit kesakitan akibat ulah manusia yang tidak bertanggungjawab.
Dalam konteks inilah, seruan Musim Penciptaan menjadi signifikan dan relevan. Kita diajak mengalami pertobatan ekologis. Itu alasan pentingnya bulan September sebagai bulan ekologis secara global universal.
Kedua, dalam lokal nasional, September menjadi penting secara ekologis sebab di tanggal 5 September 2024, Paus Fransiskus dan Imam Besar Istiqlal yang saat ini menjadi Menteri Agama Republik Indonesia menandatangani Deklarasi Istiqlal. Deklarasi tersebut memusatkan perhatian pada dua dimensi keprihatinan, yakni terjadinya dehumanisasi dan degradasi ekologi.
Dalam konteks itulah, seruan untuk kembali menghargai martabat kehidupan manusia serta menjaga keutuhan ciptaan harus digemakan dan diwujudkan. Manusia dipanggil untuk saling menghargai satu terhadap yang lain. Manusia juga dipanggil untuk menjaga keutuhan ciptaan.
Inilah yang harus selalu diperjuangkan saat ini dan di masa mendatang. Salam Peradaban Kasih Ekologis. Salam INSPIRASI, Lentera yang Membebaskan. Berkah Dalem!