
Tanggal 1 September – 4 Oktober setiap tahun kita merayakan Musim Penciptaan. Musim Penciptaan adalah perayaan tahunan Kristen untuk berdoa dan bersama-sama menanggapi seruan ciptaan: keluarga ekumenis di seluruh dunia bersatu untuk merenungkan dan merawat rumah kita bersama, Oikos Allah.
“Perayaan” masa ini dimulai pada tanggal 1 September, hari yang dirayakan oleh beberapa denominasi Kristen sebagai Hari Doa Sedunia untuk Penciptaan dan dirayakan oleh sebagian orang sebagai Hari Raya Penciptaan dan berakhir pada tanggal 4 Oktober, Hari Raya Santo Fransiskus dari Assisi, yang dicintai oleh banyak denominasi Kristen. Tahun 2025 ini, kita bersatu untuk merayakannya dengan tema “Damai Bersama Ciptaan” dengan simbol “Taman Perdamaian”, yang terinspirasi dari Yesaya 32:14-18.
Para pemimpin iman ekumenis dari seluruh dunia yang tergabung dalam panitia pengarah telah mengundang kita dan komunitas untuk berpartisipasi dalam masa ini. Bahan-bahan untuk merayakan musim ini bisa didapatkan di https://seasonofcreation.org.
Setiap tahun panitia pengarah ekumenis menetapkan tema dan menyiapkan bahan-bahan supaya bisa menjadi inspirasi dalam merayakan Musim Penciptaan di tempat masing-masing. Perayaan ini bersifat mondial.
Pemimpin Gereja Katolik Roma, mendiang Paus Fransiskus dan para pemimpin Kristen dari berbagai denominasi Gereja mendukung peristiwa penting setiap tahun ini untuk berdoa dan bertindak secara ekumenis dalam merawat ciptaan.
Menurut Paus Fransiskus, sebagaimana diajarkan Kitab Suci, bumi adalah milik Tuhan dan kita semua tinggal di dalamnya sebagai ‘orang asing dan penyewa’ (Imamat 25:23). “Jika kita sungguh-sungguh ingin mempersiapkan jalan menuju perdamaian di dunia kita, marilah kita berkomitmen untuk memperbaiki penyebab ketidakadilan yang masih jauh, melunasi utang yang tidak adil dan tak terbayar, dan memberi makan mereka yang lapar,” demikian pesannya.Sedangkan Patriark Gereja Ortodoks Bartholomeus menyampaikan, kita tidak dapat dan tidak seharusnya berharap untuk mengatasi perubahan iklim tanpa bekerja sama secara erat satu sama lain. “Seperti yang telah berulang kali kami nyatakan, ‘kita semua berada di perahu yang sama.’ Pemeliharaan ciptaan adalah mandat dan tanggung jawab kolektif,” ungkapnya.Sedangkan Sekretaris Jenderal Anglican Communion, Uskup Anthony Poggo mengatakan, kita bersyukur kepada Tuhan atas peran kita dalam ciptaan, atas panggilan untuk menghargainya, menjadi pengelola yang baik, dan mengenali tanda-tanda zaman. “Semoga kita bersama-sama bertindak demi keadilan untuk melindungi manusia, hewan, dan alam,” harapnya.
Sekretaris Jenderal Lutheran World Federation, Pendeta Dr. Anne Burghardt menyadari perlunya tindakan mendesak. “Kami menyadari panggilan mendesak untuk bertindak, dan kami mengakui bahwa kami hanya dapat menanggapinya berdasarkan iman. Musim Penciptaan adalah sumber kekuatan dan persekutuan,” ungkapnya.
Sekretaris Jenderal, Dewan Gereja Dunia, Prof. Dr. Jerry Pillay mengatakan, kita dipanggil untuk menjadi pengelola dan warga negara yang bertanggung jawab dalam merawat dan melestarikan bumi yang adalah milik Tuhan. “Kita masing-masing perlu melakukan bagian kita dalam pemeliharaan ciptaan,” katanya.
Sekretaris Jenderal Dewan Gereja Timur Tengah, Prof. Michel Abs menyampaikan, kita tidak boleh mengecewakan Sang Pencipta dengan merusak ciptaan-Nya yang telah Ia percayakan kepada kita sejak awal zaman dan terus melindungi kita dari diri kita sendiri. Menurutnya, pergeseran paradigma sangatlah penting.Sedangkan Anggota Komite Eksekutif Persekutuan Gereja-Gereja Reformasi Sedunia, Dr. Hefin Jones mengatakan, berdamai dengan ciptaan berarti hidup selaras dengan kehadiran Allah yang memberi hidup dalam segala hal. “Musim Penciptaan memanggil kita untuk bersekutu lebih erat dengan Bumi, merangkul peran kita dalam karya kasih, penyembuhan, dan rekonsiliasi Allah yang terus berkembang bagi seluruh ciptaan,” katanya.
Panitia Pengarah yang menyediakan bahan Musim Penciptaan berasal dari berbagai denominasi seperti the of the World Council of Churches, Lutheran World Federation, the Holy See’s Dicastery for Promoting Integral Human Development, Laudato Si’ Movement, Anglican Communion Environmental Network, the Lausanne/World Evangelical Alliance/Creation Care Network (LWCCN) the World Communion of Reformed Churches, the Middle East Council of Churches, the European Christian Environmental Network, ACT Alliance, A Rocha International, World Methodist Council, dan Christian Aid.