Renungan Harian 14 Juni 2025

Melalui 2Kor 5: 14-21 Paulus menyapa umatnya: “Saudara-saudara kasih Kristus menguasai kami. Karena kami telah mengerti, bahwa jika satu orang sudah mati untuk semua orang, mereka semua sudah mati. Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka. Sebab itu kami tidak lagi menilai seorang juga pun menurut ukuran manusia.

Dan jika kami pernah menilai Kristus menurut ukuran manusia, sekarang kami tidak lagi menilai-Nya demikian. Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang. Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami.

Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami. Jadi kami ini adalah para utusan Kristus, seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami. Dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan Allah. Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.

Matius dalam injilnya (Mat 5: 33-37) mewartakan sabda Yesus: “Kamu telah mendengar pula yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan bersumpah palsu, namun peganglah sumpahmu di depan Tuhan. Aku berkata kepadamu: Janganlah sekali-kali bersumpah, baik demi langit, karena langit adalah takhta Allah, maupun demi bumi, karena bumi adalah tumpuan kaki-Nya, ataupun demi Yerusalem, karena Yerusalem adalah kota Raja Besar.

Janganlah juga engkau bersumpah demi kepalamu, karena engkau tidak berkuasa memutihkan atau menghitamkan sehelai rambutpun. Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari semua itu berasal dari si jahat.

Hikmah yang dapat kita petik:

Satu, Paulus menyebut dan meyakinkan umatnya bahwa Kristus yang mereka imani itu telah memberikan teladan dan mengajak umat-Nya agar mereka hidup sebagai ciptaan baru (menjauhi dosa/kuasa kegelapan). Tandanya adalah mereka hidup dalam damai, bersaudara dan saling melayani serta mengampuni.

Dua, Yesus benar-benar menegaskan bahwa sumpah itu mengikat dan membebani orang yang bersumpah. Ternyata bersumpah itu bisa “membebani diri sendiri dan pada giliran selanjutnya: “merendahkan diri sendiri dan banyak orang”. Orang yang bersumpah namun “tidak mewujudkan apa yang disumpahkan, akan membuat orang itu tidak dipercaya. Amin.

Mgr Nico Adi MSC

Bagikan:

Recommended For You

About the Author: redinspirasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *