Renungan Harian 26 Mei 2025

Hari ini kita memperingati 1 orang kudus yaitu St. Filipus Neri – imam. Dia yang lahir di Florence tahun 1515, adalah anak notaris sederhana. Pada usia 22 tahun dia berkeinginan untuk pergi ke India, namun karena beberapa halangan, akhirnya dia menetap di Roma. Dia memperhatikan orang-orang kecil, khususnya kaum gelandangan.

Setelah ditahbiskan imam, dia lebih memperhatikan kaum miskin, mendirikan perkumpulan bagi kaum muda dan maayarakat. Dia mampu membaca keadaan batin seseorang, dan menyembuhkan orang sakit. Filipus wafat pada usia 80 tahun.

Melalui Filp 4: 4-9 Paulus menyapa umatnya: “Saudara-saudara, bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah! Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat! Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.

Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu. Dan apa yang telah kamu pelajari dan apa yang telah kamu terima, dan apa yang telah kamu dengar dan apa yang telah kamu lihat padaku, lakukanlah itu. Maka Allah sumber damai sejahtera akan menyertai kamu.

Yohanes dalam injilnya (Yoh 17: 20-26) mewartakan doa Yesus kepada Bapa-Nya: “Ya, Bapa, bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka, supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.

Dan Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu: Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku.

Ya Bapa, Aku mau supaya, di manapun Aku berada, mereka juga berada bersama dengan Aku, mereka yang telah Engkau berikan kepada-Ku, agar mereka memandang kemuliaan-Ku yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab Engkau telah mengasihi Aku sebelum dunia dijadikan.

Ya Bapa yang adil, memang dunia tidak mengenal Engkau, tetapi Aku mengenal Engkau, dan mereka ini tahu, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku; dan Aku telah memberitahukan nama-Mu kepada mereka dan Aku akan memberitahukannya, supaya kasih yang Engkau berikan kepada-Ku ada di dalam mereka dan Aku di dalam mereka.”

Hikmah yang dapat jita petik:

Satu, Paulus mengajak umatnya untuk tetap bersukacita dalam Tuhan dan melakukan apa yang telah diajarkan kepada mereka, meski tantangan, kesulitan dan beban hidup datang silih berganti sepanjang hidup. Hal ini penting untuk diserukan supaya umatnya dan kita yakin bahwa Allah dapat mengubah situasi yang berat dan menyedihkan itu, menjadi situasi yang membahagiakan. Kebahagiaan dan sukacita dapat menjadi energi untuk mengusir/mengontrol kesedihan. Maka ambillah keputusan yang tetap dan bijaksana.

Dua, Yesus mendoakan dan menghendaki agar para murid-Nya bersatu dan hidup dalam kasih-Nya. Sebagai pemimpin dan gembala, Dia tidak ingin umat-Nya menderita/hilang. Marilah kita bersyukur bahwa kita mempunyai Gembala yang berhati mulia. Semoga para gembala/pemimpin umat/pemimpin bangsa, Piko, ketua paguyuban berhati dan berjiwa demikian. Amin.

Mgr Nico Adi MSC

Bagikan:

Recommended For You

About the Author: redinspirasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *