
Hari ini kita memperingati 1 orang kudus, yaitu Santo Yohanes Bosko. Dia lahir di Becchi – Italia tahun 1815. Sejak imam muda, dia membaktikan dirinya untuk pembinaan dan pendidikan kaum muda. Anak-anak cacat, mereka yang terlantar dan miskin, dia perhatikan. Kerja kerasnya telah membuahkan sejumlah besar kaum muda yang berkepribadian yang tangguh dan bertanggung jawab. Agar usahanya berjalan terus, dia mendirikan tarekat para imam untuk membina kaum laki-laki, dan tarekat Putri Maria untuk membina kaum perempuan.
Melalui Filp 4: 4-9 Paulus menyapa umatnya: Saudara-saudara, bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah! Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat! Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.
Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu. Dan apa yang telah kamu pelajari dan apa yang telah kamu terima, dan apa yang telah kamu dengar dan apa yang telah kamu lihat padaku, lakukanlah itu. Maka Allah sumber damai sejahtera akan menyertai kamu.
Matius dalam injilnya (Mat 18: 1-5) mewartakan: “Pada waktu itu datanglah para murid itu kepada Yesus dan bertanya: “Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga?” Maka Yesus memanggil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka lalu berkata: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.
Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga. Dan barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku.”
Hikmah yang dapat kita petik:
Satu, Paulus yang hati dan semangatnya telah dibarui Roh Kristus, mendorong umatnya untuk bersukacita karena Tuhan dan damai-Nya juga diberikan kepada mereka meskipun ada beban, kekecewaan dan kekhawatiran. Dia mengajak mereka untuk memikirkan apa yang disebut kebajikan, karena telah mengalami bahwa berjalan bersama Tuhan, semuanya terasa ringan.
Dua, para murid bertanya siapakah yang terbesar di dalam kerajaan sorga. Jawaban Yesus ternyata amat berbeda dengan apa yang dipikirkan para murid padahal orang-orang yang ada di lingkaran satu. Mereka gagal paham.
Gagal paham yang diyakini sebagai kebenaran akan membuat masalah yang lebih besar. Yang muncul dan berkembang bukan kebaikan, kebenaran dan damai, tetapi pertentangan dan perselisihan. Maka hendaknya para pengikut Kristus mendengarkan dengan baik lebih dulu, merenungkannya dan bertanya tentang apa yang direnungkan itu, tanpa agenda-agenda atau embel-embel lainnya yang justru merugikan diri sendiri. Amin.
Mgr Nico Adi MSC