Renungan Harian 16 September 2024

Hari ini kita memperingati 2 orang kudus: St. Kornelius (Paus) dan St. Siprianus (Uskup). Kornelius dipilih sebagai Paus tahun 251. Ia melayani umatnya dengan penuh kasih meski pelayanan itu membahayakan nyawanya. Siprianus sebagai uskup di Kartago membesarkan hati Paus agar tetap menggembalakan umat dan mempersatukan Gereja, melalui surat-suratnya. Kornelius mati sebagai martir di pengasingan tahun 253. Siprianus dipenggal kepalanya pada masa Kaisar Valerius tahun 258.

Melalui 2Kor 4: 7-15, Paulus menyapa umatnya: “Saudara-saudara harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang amat melimpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami. Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa; kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak binasa.

Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami, supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuh kami. Kami, yang masih hidup ini, terus-menerus diserahkan kepada maut karena Yesus, supaya juga hidup Yesus menjadi nyata di dalam tubuh kami yang fana ini. Maka demikianlah maut giat di dalam diri kami dan hidup giat di dalam kamu.

Kami memiliki roh iman yang sama, seperti ada tertulis: “Aku percaya, sebab itu aku berkata-kata”. Kami tahu, bahwa Ia, yang telah membangkitkan Tuhan Yesus, akan membangkitkan kami juga bersama-sama dengan Yesus.

Dan Ia akan menghadapkan kami bersama-sama dengan kamu kepada diri-Nya. Semuanya itu terjadi karena kamu, supaya kasih karunia, yang semakin besar berhubung dengan semakin banyaknya orang yang menjadi percaya, menyebabkan semakin melimpahnya ucapan syukur bagi kemuliaan Allah.

Yohanes dalam injilnya (Yoh 17: 11-19) mewartakan doa Yesus: “Bapa yang kudus, Aku tidak ada lagi di dalam dunia, tetapi mereka masih ada di dalam dunia, dan Aku datang kepada-Mu. Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita.

Selama Aku bersama mereka, Aku memelihara mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku; Aku telah menjaga mereka dan tidak ada seorang pun dari mereka yang binasa selain dari dia yang telah ditentukan untuk binasa, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci.

Sekarang, Aku datang kepada-Mu dan Aku mengatakan semuanya ini sementara Aku masih ada di dalam dunia, supaya penuhlah sukacita-Ku di dalam diri mereka. Aku telah memberikan firman-Mu kepada mereka dan dunia membenci mereka, karena mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia.

Aku tidak meminta, supaya Engkau mengambil mereka dari dunia, tetapi supaya Engkau melindungi mereka dari yang jahat. Mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia. Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran. Sama seperti Engkau telah mengutus Aku ke dalam dunia, demikian pula Aku telah mengutus mereka ke dalam dunia; dan Aku menguduskan diri-Ku bagi mereka, supaya mereka pun dikuduskan dalam kebenaran.

Hikmah yang dapat kita petik:

Satu, Paulus dengan berani dan terus terang menyatakan bahwa dirinya lemah dan tidak punya arti. Apa yang dia lakukan terjadi karena kekuatan Kristus hidup di dalam dirinya demi keselamatan umat Allah. Dia tidak mencari keuntungan diri/popularitas atau simpati orang. Teladan itu juga yang telah menguatkan Kornelius dan Siprianus. Semoga kita pun tergugah untuk bertindak demikian, menjadi orang-orang yang tulus dan ikhlas dalam bekerja demi keselamatan dan kebahagiaan orang lain.

Dua, Yesus mendoakan para murid-Nya yang telah Dia pilih, Dia latih dan Dia persiapkan untuk meneruskan pelayanan-Nya yang belum selesai. Dia mengkader dan mendidik mereka agar menjadi pengganti/penerus yang dapat dipercaya dan diandalkan.

Semoga kita pun mau mengkader generasi muda kita untuk meneruskan karya keselamatan Tuhan. Kaderisasi adalah wujud tanggung jawab dan berbelarasa kepada generasi mendatang. Kita tidak dibina untuk menjadi orang-orang yang egois. Kita juga wajib mendoakan mereka yang bertugas di bidang pembinaan, agar lahirlah para penerus yang baik, beriman, jujur dan tulus serta depat diandalkan. Amin.

Mgr Nico Adi MSC

Bagikan:

Recommended For You

About the Author: redinspirasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *