
Hari ini kita memperingati 1 orang kudus, yaitu St. Irenius – martir. Dia adalah murid Yohanes rasul, yang kemudian diangkat menjadi uskup di Lyon – Perancis. Dalam kepemimpinannya, dia membela ajaran iman yang benar dan berjuang untuk kesatuan Gereja. Dalam perundingan ketika ada perselisihan antara Gereja Latin dan Yunani, dia menjadi juru bicara Paus. Dia meninggal sebagai martir tahun 202.
Paulus melalui 2Tim 2: 22b – 26 menyapa muridnya: “Saudara-saudara, kejarlah keadilan, kesetiaan, kasih dan damai bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni. Hindarilah soal-soal yang dicari-cari, yang bodoh dan tidak layak. Engkau tahu bahwa soal-soal itu menimbulkan pertengkaran, sedangkan seorang hamba Tuhan tidak boleh bertengkar, tetapi harus ramah terhadap semua orang.
Ia harus cakap mengajar, sabar dan dengan lemah lembut dapat menuntun orang yang suka melawan, sebab mungkin Tuhan memberikan kesempatan kepada mereka untuk bertobat dan memimpin mereka sehingga mereka mengenal kebenaran, dan dengan demikian mereka menjadi sadar kembali, karena terlepas dari jerat Iblis yang telah mengikat mereka pada kehendaknya.
Yohanes dalam injilnya (Yoh 17: 20-26) mewartakan doa Yesus bagi para murid-Nya: “Bapa yang kudus, bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka; supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.
Dan Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu: Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku.
Ya Bapa, Aku mau supaya, di manapun Aku berada, mereka juga berada bersama-sama dengan Aku, mereka yang telah Engkau berikan kepada-Ku, agar mereka memandang kemuliaan-Ku yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab Engkau telah mengasihi Aku sebelum dunia dijadikan.
Ya Bapa yang adil, memang dunia tidak mengenal Engkau, tetapi Aku mengenal Engkau, dan mereka ini tahu, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku; dan Aku telah memberitahukan nama-Mu kepada mereka dan Aku akan memberitahukannya, supaya kasih yang Engkau berikan kepada-Ku ada di dalam mereka dan Aku di dalam mereka.”
Hikmah yang dapat kita petik:
Satu, sebagaimana Paulus, berpesan mengajar para muridnya agar bersatu dan rukun, karena iman kepada Kristus, demikian pula Irenius bekerja keras untuk memperjuangkan kesatuan Gereja.
Semoga kita pun dalam hidup dan bergaul dengan sesama, berusaha untuk memupuk dan mengembangkan persatuan.
Dua, Yesus mendoakan para murid-Nya agar mereka bersatu karena Dia tahu bahwa mewujudkan persekutuan dan kerukunan ternyata tidak mudah. Rahmat Allah dan bimbingan-Nya amat dibutuhkan.
Maka hendaknya kita mendoakan para pemimpin bangsa dan lembaga-lembaga, para piko dan para ketua di sektor apa pun agar usaha mereka berhasil. Amin.
Mgr Nico Adi MSC