
Hikmah yang dapat kita petik:
Satu, dikisahkan dalam bacaan pertama: “Datanglah firman TUHAN kepada Elia: “Bangunlah, pergilah menemui Ahab, raja Israel yang di Samaria. Ia telah pergi ke kebun anggur Nabot untuk mengambil (=merampas) kebun itu menjadi miliknya”.
Meski dilakukan dengan diam-diam, Tuhan mengetahui semuanya, lalu menegur orang itu. Maka, hendaknya kita semua waspada akan hal-hal dan tindakan yang dilakukan diam-diam namun akan merugikan/mencelakakan diri sendiri.
Tuhan akan mengadili apa yang kita lakukan. Tidak ada yang tersembunyi bagi Dia.
Dua, Yesus bersabda: “Jika kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya daripada perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tidak mengenal Allah pun berbuat demikian?
Tuhan mengajarkan dan mengajak umatnya untuk berbuat baik kepada semua orang tanpa pilih-pilih, tanpa pamrih dan lintas agama, suku, dan budaya. Kasih dan pengabdian itu dilakukan dengan tulus dan sukacita secara terus-menerus. Dengan berbuat demikian, secara berkelanjutan, menjadi nyatalah kualitas pribadi dan pemberian atau perbuatan itu. Amin.
Mgr Nico Adi MSC