
Hikmah yang dapat kita petik:
Satu, setelah mengetahui situasi para pemfitnahnya, Paulus dengan berani berseru: “Hai Saudara-saudaraku, aku adalah orang Farisi, keturunan orang Farisi; aku dihadapkan ke Mahkamah ini, karena aku mengharap akan kebangkitan orang mati.”
Pada saat-saat kritis seperti itu, Tuhan memberikan pencerahan dan kekuatan untuk menjawab pertanyaan dan tuduhan yang diarahkan kepada para utusan-Nya. Semoga kita yakin dan percaya akan pertolongan Tuhan yang istimewa itu.
Dua, dalam doa-Nya, Yesus berseru: “Ya Bapa, bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka; supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.
Betapa besar kasih dan kepedulian Yesus sehingga memikirkan nasib dan kehidupan umat-Nya. Semoga kita pun demikian, mau repot dan peduli kepada sesama, sebagai ungkapan kasih dan syukur kita kepada Allah. Amin.
Mgr. Nico Adi MSC