Renungan Harian 13 April 2022

Hikmah yang dapat kita petik:

Satu, dikisahkan Yesaya: “Aku memberi punggungku kepada mereka yang memukul dan menganiaya aku, dan aku tidak memberontak”.

Lazimnya kekerasan dibalas dengan kekerasan, namun Yesaya tidak berbuat demikian. Mengapa? Karena dia yakin dan percaya bahwa Tuhan ALLAH pasti menolong dia dan dia tidak mendapat noda serta tidak dipermalukan. Dia menyerahkan seluruh perkaranya kepada Allah Sang Hakim yang Adil.

Dianiaya karena membela kebenaran dan kehidupan, ternyata “tidak merendahkan martabat, tetapi malah sebaliknya yaitu mengharumkan nama”. Semoga kita berani bertindak demikian.

Dua, Yesus berkata: “Anak Manusia memang akan pergi (= menderita dan mati) sesuai dengan yang ada tertulis tentang Dia, tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan. Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan.”

Artinya Yesus sebagai Manusia menyesalkan “keputusan dan tindakan orang yang tega dan nekat untuk mencelakakan sesamanya”.

Perintah Tuhan sudah amat jelas: kasihilah Tuhan Allahmu dan sesamamu seperti dirimu sendiri”. Maka, mencelakakan/membunuh/menganiaya sesama adalah tindakan yang melawan hukum kasih itu. Amin.

Mgr Nico Adi MSC

Bagikan:

Recommended For You

About the Author: redinspirasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *