Menyala Semangatnya, Paroki Wates Selenggarakan Seminar Evangelii Nuntiandi

Melalui bidang pewartaan, Paroki St. Maria Bunda Penasihat Baik Wates, Kevikepan Yogyakarta Barat menyelenggarakan Seminar Evangelii Nuntiandi (EN), Minggu (16/6/2024). Seminar dilaksanakan di Aula Ibuning Pirembag Sae Wates dari pukul 16.30 – 19.30 WIB. Romo Aloys Budi Purnomo Pr selaku Pastor Paroki diminta oleh panitia untuk menjadi narasumber dalam seminar yang diikuti sedikitnya 80 peserta dari OMK hingga Umat Dewasa tersebut.

Pertama-tama, Romo Budi menjelaskan pengertian Anjuran Apostolik yang disampaikan seorang Paus dan bagaimana Umat harus menyikapinya. “Anjuran Apostolik Evangelii Nuntiandi disampaikan oleh Paus Paulus VI, 8 Desember 1975. Dokumen tersebut berisi 7 Bab yang diawali dengan Pengantar dan diakhiri dengan Penutup,” kata Romo Budi.

Romo Budi pun menjelaskan bab demi bab dokumen tersebut sebagai berikut.

Bab 1 berisi penjelasan tentang landasan Evangelisasi, yakni “Dari Kristus Pewarta Injil kepada Gereja yang Mewartakan Injil Sabda”.  Yang diwartakan dalah Injil sebagai Kabar Sukacita di dunia modern. Umat beriman diharapkan mampu menjadi seorang pewarta dengan meneladani sikap dan perilaku Tuhan Yesus Kristus.

Bab 2 berisi penjelasan tentang “Apakah Evangelisasi itu?” Paus Paulus VI menerangkan kompleksitas kegiatan mewartakan Injil. Apa makna evangelisasi? Evangelisasi adalah suatu proses yang kompleks, yang terdiri dari macam-macam unsur: pembaharuan kemanusiaan, kesaksian, pewartaan yang eksplisit, ketaatan batin, masuk dalam jemaat, menerima tanda-tanda, berinisiatif dalam merasul. Intinya adalah perubahan hidup karena Injil.

Umat mengikuti seminar dengan antusias

Bab 3 berisi penjelasan tentang “Isi Evangelisasi”. Evangelisasi pertama-pertama berisi pewartaan tentang Yesus Kristus. Gereja wajib bersaksi, melayani, berkorban, menjalankan tugas, serta melakukan peneguhan iman dengan penuh semangat yang berkobar. Harapannya supaya semua orang menjadi percaya kepada Kristus. Semua tingkah laku kita juga harus mendukung proses Evangelisasi.

Dalam Bab 4 dijelaskan “Metode-Metode Evangelisasi”. Sejumlah metode dijelaskan antara lain, kesaksian hidup melalui sharing iman, kotbah, pemanfaatan media massa, pendekatan personal, perayaan sakramen dan devosi.

Bab 5 berisi penjelasan tentang “Orang-Orang yang Mendapat Manfaat dari Evangelisasi”. Evangelisasi ditujukan kepada semua orang tanpa diskriminasi.  Yesus bersabda “Pergilah ke seluruh dunia beritakan Injil kepada segala makhluk” (Markus 16:15). Evangelisasi ditujukan ke wilayah-wilayah yang lebih jauh maupun dekat. Maka, Evangelisasi ditujukan kepada setiap orang, meskipun adanya semua rintangan. Pewartaan yang pertama kepada mereka yang jauh. Pewartaan yang diperbaharui kepada suatu dunia yang tidak Kristen lagi. Evangelisasi juga tertuju bagi agama-agama bukan Kristen, dukungan untuk iman kaum beriman, orang-orang yang tidak percaya, orang yang tidak menjalankan agamanya. Pada prinsipnya, pewartaan tertuju kepada orang banyak dan “Komunitas basis” gerejani.

Dalam Bab 6 dijelaskan “Pekerja-Pekerja untuk Evangelisasi”. Siapa yang berhak dan pantas untuk menjadi seorang pekerja Evangelisasi? Mereka adalah yang memiliki semangat yang berkobar, jujur, setia, dan selalu percaya kepada Kristus, kesederhanaan dan kerendahan hati mampu mengubah dunia dengan semangat Kristus. Pewarta Injil adalah Gereja dalam keseluruhannya bersifat misioner. Evangelisasi merupakan kegiatan gerejani dengan memperhatikan perspektif Gereja Universal dan Gereja Lokal. Para pewarta memerlukan penyesuaian dan kesetiaan dalam ungkapan, keterbukaan terhadap Gereja Universal dan kesadaran bahwa Injil adalah Harta iman yang tak mungkin berubah. Dalam Gereja ada bermacam-macam tugas yang diemban oleh pengganti petrus, para uskup, para imam, kaum rohaniwan, biarawan-biarawati, kaum awam, keluarga, kaum muda, dan para pelayan yang bermacam-macam.

Bab 7 berisi tentang “Semangat Evangelisasi” Semangat Evangelisasi berasal dari Kristus di bawah karya Roh Kudus. Umat beriman harus menjadi saksi-saksi hidup yang otentik dengan mencari kesatuan sebagai hamba-hamba kebenaran yang dijiwai oleh kasih dengan semangat para Orang Kudus.

Dalam bab penutup, Paus Paulus VI menyebut Bunda Maria sebagai Bintang Evangelisasi. “Dengan demikian, Paroki Wates yang bernaung dalam spiritualitas Maria Bunda Penasihat Baik wajib mengamalkan Evangelii Nuntiandi dalam hidup sehari-hari,” pungkas Romo Budi.

Romo Aloys Budi Purnomo, Pr

 

Bagikan:

Recommended For You

About the Author: redinspirasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *