Hari ini kita memperingati 1 orang kudus yaitu St. Antonius dari Padua. Beliau lahir di Lisabon, Portugis dan masuk ke Ordo St. Agustinus, dan ditahbiskan menjadi imam. Kemudian karena teladan Fransiskus Asisi, dia pindah ke Ordo Fransiskan dan diberi nama baru Antonius.
Ketika diadakan Kapitel, dia diminta membawakan homili. Semua saudara se-ordo dengan dia amat kagum akan isi homili itu. Sejak saat itu, dia dikenal sebagai imam yang pandai dan ahli ketuhanan. Pada tahun 1231, dia meninggal di Padua pada usia 36 tahun.
Dalam Yes 61: 1-3a dikisahkan: “Roh Tuhan ALLAH ada padaku, karena Dia telah mengurapi aku. Ia telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara, dan merawat orang-orang yang remuk hati, untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan kepada orang-orang yang terkurung kelepasan dari penjara.
Dia mengutus aku untuk memberitakan tahun rahmat TUHAN dan hari pembalasan Allah kita, untuk menghibur semua orang berkabung, untuk mengaruniakan kepada mereka perhiasan kepala ganti abu, minyak untuk pesta ganti kain kabung, nyanyian puji-pujian ganti semangat yang pudar.
Lukas dalam injilnya (Luk 10: 1-9) mewartakan: “Pada waktu itu, Tuhan menunjuk 70 murid yang lain, lalu mengutus mereka berdua-dua supaya mendahului Dia ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya.
Ia bersabda: “Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan para pekerja untuk tuaian itu. Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala.
Janganlah kamu membawa pundi-pundi atau bekal atau kasut, dan janganlah memberi salam kepada siapapun selama dalam perjalanan. Kalau kamu memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu: Damai sejahtera bagi rumah ini.
Dan jikalau di situ ada orang yang layak menerima damai sejahtera, salammu itu akan tinggal atasnya. Sebaliknya, jika tidak, salammu itu kembali kepadamu. Tinggallah di rumah itu, makan dan minumlah apa yang diberikan orang kepadamu, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. Janganlah berpindah-pindah rumah.
Dan jikalau kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu diterima di situ, makanlah apa yang dihidangkan kepadamu, dan sembuhkanlah orang-orang sakit yang ada di situ dan katakanlah kepada mereka: Kerajaan Allah sudah dekat kepadamu.
Hikmah yang dapat kita petik:
Satu, demi mengikuti Kristus yang dicintai dan hendak diabdi-Nya, Antonius dengan rela hati meninggalkan semuanya: orangtua, kampung halaman dan ordo St. Agustinus. Dia yakin bahwa Roh Tuhan ada padanya dan dia diutus untuk mewartakan kabar baik kepada banyak bangsa. Homili-homilinya merupakan bukti bahwa Roh Tuhan memimpin dan hidup dalam dirinya.
Dia memberikan teladan bahwa orang yang menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah, akan diurapi, dihidupkan dan dijadikan perantara kasih Allah kepada sesama.
Dua, mereka yang diutus Allah untuk mengunjungi umat-Nya, pertama-tama supaya menyampaikan damai sejahtera, dan bukan membawa oleh-oleh harta duniawi atau kekuasaan.
Semoga para utusan menyadari hal itu dan pergi dengan sukacita, tanpa harus dibebani dengan pelbagai macam kebutuhan lahiriah. Yakin dan percayalah bahwa Allah sendiri yang akan menjamin semuanya. Amin.
Mgr Nico Adi MSC