Siapa Pahlawanku?

November dalam konteks kebangsaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) menjadi bulan penting sebab di tanggal 10 November terdapat momentum kebangsaan yakni Hari Pahlawan. Seluruh bangsa mengenang para pahlawan yang gugur dalam mempersembahkan hidup mereka demi perjuangan merebut dan mempertahankan kemerdekaan bangsa!

Pada momentum kebangsaan ini, tentu, sebagai warga bangsa Indonesia, kita memiliki kewajiban untuk mengenang dengan penuh syukur para pahlawan, entah yang dikenal entah tidak dikenal. Para pahlawan telah berjuang dengan mempertaruhkan jiwa raga mereka untuk bangsa. Secara khusus, mereka berjuang untuk bukan saja merebut kemerdekaan dari para penjajah, melainkan juga mempertahankan kemerdekaan itu demi masa depan bangsa!

Dalam konteks ini, layaklah kita bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa sebab telah memberikan kepada kita para pahlawan bangsa dari berbagai suku, agama, golongan, dan kelompok mana pun. Semua berjuang tanpa diskriminasi demi bangsa kita agar merdeka dan tetap merdeka selama-lamanya.

Dalam konteks liturgis Gereja Katolik, kita pun memiliki momentum penting di Bulan November. Pertama, kita bersyukur atas Para Kudus yang kita rayakan sebagai communio sanctorum, persekutuan Para Kudus yang memiliki peran penting dalam kehidupan beriman kepada Yesus Kristus! Dalam arti tertentu, mereka adalah para pahlawan yang gugur dalam membela dan mempertahankan iman kepada Tuhan Yesus Kristus entah sebagai martir, entah sebagai pribadi yang hidup dalam kekudusan demi kemuliaan Bapa, Putra, dan Roh Kudus.

Jiwa kepahlawanan Para Kudus di surga yang telah memenangkan pertandingan dalam hidup mereka di dunia menjadi persembahan bagi Tuhan yang kemudian pula menjadi berkat bagi kehidupan umat dan masyarakat. Para Kudus di surga menjadi pendoa abadi sesudah kemenangan mereka menghidupi dan mempertahankan iman, harapan, dan kasih kepada Tritunggal Maha Kudus: Bapa, Putra, dan Roh Kudus. Persekutuan Para Kudus menjadi bagian terpenting hidup beriman kita sebab merekalah masa depan kehidupan kita. Seluruh kehidupan dan peziarahan kita di dunia tertuju pada communio sanctorum tersebut yang merupakan buah penebusan Tuhan Yesus Kristus!

Selain mengenang persekutuan Para Kudus tanggal 1 November, Gereja Katolik juga mengenang dan mendoakan semua arwah umat beriman yang kiranya masih membutuhkan dukungan doa-doa kita. Mereka yang telah berpulang dan kiranya kini masih berada dalam proses penantian demi pengudusan di api penyucian membutuhkan doa-doa kita yang masih berziarah di dunia ini. Tentu, pertama-tama sumber kekudusan itu adalah kasih kerahiman Allah sendiri yang telah dinyatakan melalui Yesus Kristus. Namun, doa-doa kita yang masih berziarah di dunia ini memiliki peran penting untuk menunjukkan korelasi tak terpisahkan antara yang masih hidup di dunia, yang telah berpulang, dan yang telah berada dalam persekutuan Para Kudus di surga. Inilah yang kita kenangkan pada tanggal 2 November.

Baik dalam konteks kebangsaan maupun keimanan, kita mengenang mereka semua sebagai pahlawan yang berjasa dalam kehidupan kita. Para pahlawan bangsa, persekutuan Para Kudus di surga, dan mereka yang telah berpulang yang masih membutuhkan doa-doa kita adalah para pahlawan yang berjasa bagi kehidupan kita. Betapa indahnya memandang kesatuan hidup yang tak terpisahkan menurut perspektif iman kita. Terpujilah Allah, yang telah menebus kita dan menganugerahkan para pahlawan bagi kehidupan kita! Selamat Hari Pahlawan! Selamat Hari Para Kudus di surga! Selamat mengenang dan mendoakan para arwah seluruh umat beriman. Berkah Dalem.

Salam Peradaban Kasih Ekologis!

Salam INSPIRASI, Lentera yang Membebaskan!

 

Aloys Budi Purnomo Pr

Bagikan:

Recommended For You

About the Author: redinspirasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *